Skripsi Analisis Penokohan Tokoh Utama Dan Tokoh Tambahan Dalam Novel Kampung Kehormatan Karya Najib Mahfouz Dengan Pendekatan Psikologi

(Kode PEND-BSI-0008) : Skripsi Analisis Penokohan Tokoh Utama Dan Tokoh Tambahan Dalam Novel Kampung Kehormatan Karya Najib Mahfouz Dengan Pendekatan Psikologi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan penelitian pada tokoh utama serta tokoh tambahan yang terdapat di dalam novel yang berjudul Kampung Kehormatan, karya Najib Mahfouz dengan menggunakan pendekatan psikologi. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh adanya fenomena lebih yang terdapat pada psikologi tokoh-tokoh dalam novel ini. Fenomena-fenomena tersebut terpancar dari perilaku para tokohnya. Perilaku tersebut bisa berupa perilaku psikologi yang berupa kesedihan, kegembiraan, ketakutan, keberanian, kemarahan, dan karakter-karakter lain yang masih banyak lagi. Selain itu juga dapat berupa efek perilaku psikologi yang tergambar melalui tindakan-tindakan fisiknya. Kesemuanya itu dituangkan oleh peneliti agar dapat dijadikan bahan perenungan dan bahkan kontrol sosial dalam menjalani realitas kehidupan bagi para penikmat karya Najib Mahfuoz.
Latar belakang di atas merupakan pondasi utama dalam penelitian ini meskipun terdapat peneliti lain yang melakukan tindak penelitianya pada fokus penokohan. Sebagai pembanding, peneliti menghadirkan bukti-bukti penelitian yang berfokus pada penokohan oleh peneliti lain. Hal tersebut diantaranya adalah Nanik Sumarlin (2000:1) meneliti masalah akulturasi tokoh utama wanita dalam novel yang berjudul Getaran-Getaran karya Haryati Soebadio.
Selain Nanik Sumarlin masih terdapat peneliti-peneliti lain, diantaranya M. Prasetyo Utomo (2003:1) dengan judul penelitian Penokohan Dalam Novel Pertemuan Dua Hati Karya NH. Dini. Abdul Mujib (2003:1) juga melakukan penelitian pada hal yang sama, yaitu Aanalisis Penokohan Dalam Naskah Drama Sebabak Malam Jahanam Karya Motinggo Busye. Hasanatul Munawaroh (2004:1) juga melakukan penelitian pada wilayah penokohan dengan judul Analisis Penokohan Dalam Novel Perburuan karya Pramoedya Ananta Toer.
Latar belakang yang kedua adalah berfokus pada masalah pemilihan karya. Mengapa peneliti memilih karya Najib Mahfouz sebagai objek penelitianya? Hal tersebut disebabkan oleh faktor pengarang dan faktor karya. Dari sisi pengarang, Najib Mahfouz merupakan salah seorang dari pengarang besar di dunia sastra. Ia merupakan selah seorang sastrawan yang berhasil mengantongi penghargaan tertinggi dalam bidang sastra, yaitu Nobel Sastra yang diterimanya pada 13 Oktober 1988, dari Akademi Sastra Internasional di Swedia (Mahfouz, 2003:198).
Dari sisi karya, karya-karya Najib Mahfouz termasuk karya yang bertaraf internasional (sastra internasional). Sebagai bukti keinternasionalanya adalah karya-karya Najib Mahfouz banyak diterjemahkan ke berbagai bahasa asing dan dikaji peneliti lokal maupun asing. Sembilan karyanya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, tujuh karya ke dalam bahasa Rusia, dua dalam bahasa Perancis, dua ke dalam bahasa Ibrani, sebuah karya ke dalam bahasa Malaysia, dan sekitar lima karya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia (Mahfouz, 2003:197). Tidak hanya itu, karya-karyanya juga banyak yang diangkat ke dunia perfilman dan diedarkan ke seluruh Negara yang memakai bahasa Arab (Soetrisno, 2003:68).
Di dalam novel Kampung Kehormatan karya Najib Mahfouz ini terdapat cukup banyak tokoh dengan karakter-karakternya yang ditampilkan. Di dalamnya lebih dari sepuluh tokoh dengan karakter-karakter pribadinya yang cukup bervariasi antara tokoh satu dengan tokoh-tokoh lainya. Tokoh-tokoh tersebut adalah Irfah, Hanasy, Awatif, Santuri, Kodri, Sa’dullah, Syukron, Jabalawi, Yusuf, Ujaj, Hasany, Ummu Zanful, tukang sampah, Fadhil, anak buah Santuri, Yunus, anak buah Kodri, anak buah Ujaj, anak buah Sa’dullah, pembantu Jabalawi, anak-anak kecil, penduduk kempung, perempuan, dan penyair.
Dari sekian banyak tokoh yang ada, peneliti hanya mengambil enam karakter tokoh untuk dijadikan objek kajian penelitian ini. Tokoh-tokoh tersebut adalah Irfah, Hanasy, Awatif, Santuri, Kodri dan Hasany. Mengapa tokoh Irfah, Hanasy, Awatif, Santuri, Kodri dan Hasany yang dijadikan fokus penelitian? Penentuan pilihan tersebut disebabkan oleh pengaruh keenam tokoh itu sangatlah besar dalam membangun alur cerita. Tokoh-tokoh itulah yang menjadikan alur cerita menjadi berkembang. Hal itulah yang kiranya memotivasi dan menjadi latar belakang peneliti untuk melakukan penelitian terhadap karya Najib Mahfouz yang berjudul Kampung Kehormatan.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pandangan tersebut di atas, identifikasi masalah secara luas dalam novel ini mengarah pada satu objek, yaitu unsur intrinsik karya sastra yang berhubungan dengan jiwa dan perilaku tokohnya. Adapun identifikasi masalah secara khususnya, meliputi jiwa dan perilaku tokoh Irfah, Hanasy, Awatif, Santuri, Kodri, Sa’dullah, Syukron, Jabalawi, Yusuf, Ujaj, Hasany, Ummu Zanful, tukang sampah, Fadhil, anak buah Santuri, Yunus, anak buah Kodri, anak buah Ujaj, anak buah Sa’dullah, pembantu Jabalawi, anak-anak kecil, penduduk kempung, perempuan, dan penyair.

1.3 Batasan Masalah
Agar lebih terarah dan lebih memberi gambaran penelitian yang lebih jelas, penelitian ini perlu dibatasi. Adapun batasannya sesuai dengan identifikasi masalah yang telah tersebut di atas. Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada masalah-masalah yang berhubungan dengan jiwa dan perilaku tokoh utama dan tokoh tambahan.
Di dalam novel tersebut terdapat satu tokoh utama dan beberapa tokoh tambahan. Tokoh utama dalam novel tersebut adalah Irfah. Selain tokoh Irfah merupakan tokoh tanbahan. Adapun tokoh tambahan yang dijadikan objek kajian adalah Hanasy, Awatif, Santuri, Kodri dan Hasany.

1.4 Rumusan Masalah
Agar pembahasan ini lebih terfokus, penelitian ini perlu merumuskan rumusan masalah. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Bagaimana jiwa dan perilaku tokoh utama Irfah dalam novel Kampung Kehormatan?
b. Bagaimana gambaran jiwa dan perilaku tokoh tambahan Hanasy dalam novel Kampung Kehormatan?
c. Bagaimana gambaran jiwa dan perilaku tokoh tambahan Awatif dalam novel Kampung Kehormatan?
d. Bagaimana gambaran jiwa dan perilaku tokoh tambahan Santuri dalam novel Kampung Kehormatan?
e. Bagaimana gambaran jiwa dan perilaku tokoh tambahan Kodri dalam novel Kampung Kehormatan?
f. Bagaimana gambaran jiwa dan perilaku tokoh tambahan Hasany dalam novel Kampunh Kehormatan?

1.5 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah tersebut di atas, peneliti merumuskan tujuan pembahasan dalam penelitian ini. Adapun tujuan pembahasan dalam penelitian ini meliputi:
a. Mendeskripsikan jiwa dan perilaku tokoh utama Irfah dalam novel Kampung Kehormatan.
b. Mendeskripsikan jiwa dan perilaku tokoh tambahan Hanasy dalam novel Kampung Kehormatan.
c. Mendeskripsikan jiwa dan perilaku tokoh tambahan Awatif dalam novel Kampung Kehormatan.
d. Mendeskripsikan jiwa dan perilaku tokoh tambahan Santuri dalam Novel Kampung Kehormatan.
e. Mendeskripsikan jiwa dan perilaku tokoh tambahan Kodri dalam novel Kampung Kehormatan.
f. Mendeskripsikan jiwa dan perilaku tokoh tambahan Hasany dalam novel Kampung Kehormatan.

1.6 Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini bermanfaat bagi bidang kesusastraan khususnya ilmu sastra. Dengan penelitian ini, dunia kesusastraan akan mendapat masukan pemikiran dari sisi intrinsik karya sastra. Sisi intrinsik tersebut berupa kajian jiwa dan perilaku tokoh yang meliputi gambaran karakternya. Adapun gambaran karakter tersebut merujuk pada tokoh-tokoh yang terdapat di dalam novel Kampung Kehormatan karya Najib Mahfouz.
b. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini dapat bermanfaat (a) bagi peneliti sesudahnya, untuk dapat dijadikan referensi dalam penyusunan skripsi, khususnya yang berkaitan dengan jiwa dan perilaku tokoh utama dan tambahan, (b) bagi peminat karya sastra, penelitian ini dapat dijadikan motifasi untuk meneliti novel Kampung Kehormatan karya Najib mahfouz dengan pendekatan yang lain, (c) bagi guru, penelitian ini akan memberi gambaran mengenai wujud intrinsik dalam novel Kampung Kehormatan karya Najib Mahfouz kepada para siswa peminat sastra serta menjadi jembatan pemahaman antara peminat karya sastra dengan pengarang, (4) bagi masyarakat secara umum, hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai salah satu sarana untuk memasyarakatkan karya sastra, khususnya novel yang berjudul Kampung Kehormatan karya Najib Mahfouz.

1.7 Penjelasan Judul
Agar tidak terjadi kesalapahaman dalam memahami judul penelitian ini, maka perlu peneliti definisikan secara operasional istilah-istilah di bawah ini.
a. Analisis adalah usaha menyelidiki atau memeriksa suatu pokok persoalan (dalam hal ini karya sastra) untuk memperoleh gambaran pemahaman dan penjelasan secukupnya yang tepat dan menyeluruh (Ratna, 2004:53).
b. Penokohan sering disamaartikan dengan karakter atau perwatakan, yakni mengacu pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watak tertentu. Sehingga penokohan dapat diartikan sebagai pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita (Nurgiantoro, 1995:176).
c. Pendekatan psikologi yaitu suatu cara menghampiri objek penelitian dengan penekanan pada aspek atau pokok-pokok perilaku manusia (Siswantoro, 2005:26).
d. Novel merupakan jenis prosa yang mengandung unsur tokoh, alur, latar rekaan, yang menggelarkan kehidupan manusia atas dasar sudut pandang pengarang dan mengandung nilai hidup, diolah dengan tekhnik kisahan dan ragaan yang menjadi dasar konvensi penulis, serta di tulis lebih panjang dari cerpen maupun novelette (Zaidan, dkk, 1994:136)
e. Kampung Kehormatan adalah judul novel yang dikarang oleh Najib Mahfouz yang berjudul asli Irfah yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Kuswaidi Syafi’i yang diterbitkan oleh penerbit Tarawang Yogyakarta.pada Mei 2003 dengan tebal halaman 200 hal + xii; 1 cm.
f. Najib Mahfouz adalah seorang sastrawan besar yang bernama lengkap Najib Mahfouz Abdul Aziz Ibrahim al-Basya yang lahir pada tanggal 15 Desember 1911, di Bandar Gamalia daerah pinggiran Cairo, Mesir. Ia merupakan selah seorang sastrawan yang berhasil mengantongi penghargaan tertinggi dalam bidang sastra, yaitu Nobel Sastra yang diterimanya pada 13 Oktober 1988, dari Akademi Sastra Internasional di Swedia (Mahfouz, 2003:195-198).

Blog Archive