(KODE PEND-AIS-0042) : SKRIPSI SOLUSI MENGEMBANGKAN KREATIFITAS BELAJAR BAGI ANAK BERBAKAT DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI TK X
BAB I
PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menghadapi anak berbakat dan kreatif, orang tua atau guru harus mencari cara perlakuan khusus. Meskipun tidak berlaku umum, konsep kreatifitas berhubungan dengan sifat bawaan yang disertai dengan kecerdasan dan keunggulan. Sesuatu dapat dikatakan hasil kreatifitas jika merupakan pembaharuan dan memiliki fungsi yang memasyarakat. Biasanya kreatifitas lahir dari tuntutan untuk memenuhi kebutuhan utama manusia.
Banyak orang yang belum menyadari pentingnya pengembangan kreatifitas pada anak. Masih banyak orang tua yang beranggapan bahwa kreatifitas semata-mata berhubungan bakat artistik.
Menurut seorang ahli, kreatifitas adalah suatu proses berfikir yang beragam, diikuti dengan logika serta pengertian-pengertian yang bersifat intuitif dalam menciptakan sesuatu keadaan atau benda-benda. Kita bisa melihat dengan jelas bila anak itu bermain ia menciptakan khayalannya dan spontanitasnya.
Clark memunculkan konsep dimensi kreatif dalam keberbakatan merumuskan bahwa kreatifitas merupakan ekspresi tertinggi dari keberbakatan yang bersifat terintegrasi yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia. Konsep tersebut mencakup kondisi berfikir rasional yang sifatnya terukurkan dan dapat dikembangkan melalui berbagai latihan secara sadar dan dirancang. Penginderaan adalah kondisi tulen dalam menciptakan produk baru dan menurut pengembangan baik mental ataupun fisik atau ketrampilan tinggi dalam bidang tertentu. Rasa adalah kondisi emosional yang dilepaskan dari penciptaanya untuk diteruskan kepada konsumen dan menghasilkan respon emosional. Kondisi intuisi adalah kesadaran tertinggi yang secara paradoksal digali dari alam sadar dan bukan rasio sadar serta dikembangkan untuk mencapai pencerahan.
Menurut teori psikoanalistik, aebagaimana yang dikemukakan oleh Sigmund freud, carl jung, ernest kris dan Lawrence kubie menuliskan bahwa proses kreatif yang di gambarkan oleh clark dan beranjak dari teori jung adalah lundisi relatif (relax) dari ego yang menjadikan alam bahwa sadar berfungsi bebas mengembangkan ide senghingga terjadi integrasi antara kehidupan imajinasi dengan masalah yang dihadapi. Atas dasar itu, kesadaran yang tertinggi rementara proses kreatif itu berlangsung.
Jadi dari para ahli dari atas dapat disimpulkan bahwa kreatifitas itu merupakan suatu pruses yang mengikutkan segala pola berpikir rasional yang menjadi alam sadar dan segala yang nersifat intuisi bebas mengembangkan ide. Manusia itu bebas dalam arti mempunyai daya untuk memilih dari sekian banyak kemungkinan mengharap atau menuntut kebebasan untuk berpikir dan bertindak dalam arti mempunyai daya yang datang dari luar dirinya itu benar-benar urang kreatif.
Untuk mengembangkan kreatifitas, piran tidak hanya perlu mendapatkan latihan saja, tetapi juga harus diisi dengan bahan-bahan yang dapat menjadi bahan untuk mancetuskan sebuah ide. Bahan yang terbaik untuk pencetus ide adalah pengalaman-pengalaman yang dialami sendiri merupakan bahan bakar yang terkaya, karena pengalaman ini cenderung selalu kita ingat dan akan muncul setiap diperlukan.
Diantara masalah terpenting yang harus diperhatikan dan ditangani secara baik oleh para pendidik adalah mengetahui bakat dan pekerjaan yang sesuai dengan anak yang kelak menjadi cita-cita hidupnya. Bakat yang ada pada dasarnya merupakan modal emas untuk meraih prestasi besar karena adanya berbagai faktor bisa menjadi sia-sia. Faktor Distraktor itu dapat dikategorikan kepada faktor internal dan eksternal. Faktor Internal adalah faktor yang timbul dari anak itu sendiri, hal ini terjadi karena adanya frustasi. Sebagai contoh bahwa seorang anak merasa cukup punya bakat dalam bidang musik, tapi mengingat tidak adanya piano atau gitar yang dapat dipakai untuk mengembangkan bakatnya kemudian frustasi. Faktor eksternal adalah faktor yang timbul dari luar individu yang bersangkutan atau lingkungan sebagai contoh orang tuanya kurang mampu dalam memberikan sarana yang memadai untuk itu.
Sesungguhnya setiap orang mempunyai bakat kreatif, walaupun masing-masing dalam jenis dan derajatnya berbeda-beda. Maka yang penting bagi pendidik orang tua dan guru ialah bahwa setiap anak mempunyai bakat kreatif dan bahwa bakat kreatif itu perlu dipupuk sejak dini, agar dapat diwujudkan secara optimal. Ada beberapa pertimbangan dasar mengapa kreatifitas perlu dipupuk sedini mungkin. Pertama kerana usia pra sekolah merupakan masa yang sangat subur untuk mengembangkan kreatifitas anak-anak usia pra sekolah sebagimana telah dilukiskan sebelum memiliki banyak kepribadian kreatif hendaknya pendidik tidak menyia-nyiakan bakat alamiah anak usia pra sekolah ini. Keadaan anak prasekolah menguntungkan untuk pengembangan kreatifitas, karena pada masa ini masih banyak waktu luang untuk melakukan kegiatan-kegiatan kreatif. Kedua bahwa usia pra sekolah merupakan masa yang kritis untuk perkembangan kreatifitas dan proses-proses intelektual lainnya.
Proses-proses mental yang dikembangkan pada usia dini akan menjadi bagian menetap dari individu dan akan mempunyai dampak terhadap perkembangan intelektual selanjutnya. Perkembangan dini dari berfikir, bersikap dan berperilaku kreatif akan membentuk dasar yang kuat baik bagi prestasi orang dewasa dalam ilmu teknologi dan seni maupun untuk menikmati hidup secara lebih mendalam.
Seorang anak memulai kehidupan sekolah, ia bergairah mencari pengalaman-pengalaman baru dan ia condong untuk belajar. Oleh karena itu, kita melihat bahwa sekolah membantu dalam menyandarkan anak akan keadaan yang sedang dilalui dalam masa pertumbuhan yang terus menerus. Mereka memperhatikan setiap hal yang baru yang terjadi padanya dan mereka terdorong untuk melakukan setiap pekerjaan yang baru, dari rangkaian yang mereka sukai.
Menurut Dr. Muhammad Khalifah Barakat ada berbagai cara dalam menghadapi atau melihat bakat anak-anak agar selalu hidup dan kuat menjadi pendorong bagi mereka dalam belajar antara lain:
a. Ketahuilah bakat dari masing-masing murid anda dan setiap mereka diberi pelajaran dengan baik apa kecondongannya yang menonjol.
b. Hendaknya kita selalu menjadikan murid-murid anda sebagai titik tolak dan mengarahkan mereka kepada bakatnya masing-masing, dimana saja anda temukan, serta jadikanlah bakat-bakat tersebut asas dari pendidikan dan pengajaran mereka.
c. Wajib dikembalikan bakat kodrati yang umum yang terdapat pada murid-murid yang sebaya.
d. Bantulah murid-murid untuk merasakan adanya hubungan sekolah dengan kehidupannya melalui adanya hubungan sekolah dengan pribadi anak.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik mengangkat tema :
"Solusi mengembangkan kreatifitas belajar pada anak berbakat dalam proses belajar mengajar". Karena kreatifitas dalam belajar sangat perlu dikembangkan dan digali terutama pada anak yang mempunyai bakat sebagai modal emas untuk meraih prestasi belajar demi kesuksesan cita-citanya.
B. Penegasan Judul
Sebelum penulis memaparkan lebih lanjut, maka terlebih dahulu akan penulis kupas beberapa istilah dari judul diatas untuk menghindari kesalahan dalam memahami isi tulisan ini, yaitu :
1. Solusi menurut Kamus Ilmiyah Populer berarti pemecahan dan penyelesaian suatu masalah. Yang dimaksud oleh penulis disini adalah bagaimana menyelesaikan problem anak berbakat dalam mengembangkan kreatifitasnya.
2. Kreatifitas Belajar Anak Berbakat
a. Kreatifitas adalah suatu proses berfikir yang beragam diikuti dengan logika serta pengertian-pengertian yang bersifat intuitif menciptakan suatu benda akan khayalan.
b. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah individu melalui interaksi dengan lingkungan.
c. Anak berbakat adalah mereka yang mempunyai kemampuan yang unggul, mempu memberikan prestasi yang tinggi. Yang dimaksud oleh penulis bahwa kreatifitas belajar pada anak berbakat adalah suatu proses perubahan tingkah dalam berfikir yang beragam dengan logika serta pengertian yang bersifat intuitif untuk mampu memberikan prestasi yang tinggi.
3. Taman Kanak-Kanak
Adalah suatu bentuk pendidikan prasekolah yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia empat tahun sampai memasuki pendidikan dasar. Maksud TK dalam hal ini adalah sekolah persiapan untuk anak usia 4-5 tahun sebelum anak memasuki sekolah yang sebenarnya.
4. Proses Belajar Mengajar
Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Maksudnya belajar dalam hal ini adalah kegiatan yang tidak hanya memfokuskan pada pemahaman dan ingatan tetapi juga pengalaman dan mengalami.
Sedangkan mengajar adalah proses menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik/murid di sekolah.
Jadi proses belajar mengajar merupakan suatu proses dimana adanya pengolahan informasi oleh guru kepada siswa yang diharapkan kepada pencapaian tujuan yang diharapkan.
II. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang penulis kemukakan dapat penulis angkat dalam hal berbagai permasalahan yaitu :
a. Bagaimanakah solusi mengembangkan kreatifitas belajar pada anak berbakat?
III. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan yang ingin dicapai adalah :
a. Untuk memperdalam pengetahuan tentang bagaimana solusi mengembangkan kreatifitas belajar pada anak berbakat.
IV. METODE PENELITIAN
Metode penulisan skripsi yang penulis gunakan adalah :
1. Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan grand teori meksudnya bahwa pengumpulan data pada hakekatnya berpedoman pada usaha untuk mengembangkan suatu teori, maka pengembangan teori dan pengumpulan data bertalian erat.
2. Pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian kialitatif ini adalah pendekatan positivistik maksudnya bahwa penelitian kualitatif ini pada umumnya lebih melihat proses dari pada produk dari objek penelitian.
Dalam skripsi yang dikaji ini meneliti bagaimana proses mengembangkan kreatifitas belajar anak berbakat dalam lembaga taman kanak-kanak.
3. Metode Penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif dan juga jenis sumber data yang dimanfaatkan maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah;
a. Observasi
Adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap objek baik langsung maupun tidak langsung karena pengamatan memungkinkan gejala-gejala penelitian dapat diamati dari dekat. Obsevasi digunakan penulis untuk mengamati perkembangan kreatifitas belajar pada anak berbakat dalam proses belajar mengajar di TK X.
b. Wawancara
Adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung ataupun tidak langsung dengan sumber data. Wawancara ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang pengembangan kreatifitas belajar pada anak berbakat, problem dan solusi anak berbakat melalui informasi kepala sekolah, guru dan orang tua.
c. Dokumentasi
Adalah cara mengumpulkan data dengan mencatat data-data yang sudah ada. Dokumen ini dugunakan untuk mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal atau variable yang diteliti meliputi catatan, transkrip buku, surat kabar, majalah dan sebagainya untuk mendukung keperluan penelitian karena alasan-alasan yang dapat dipertanggung-jawabkan.
2. Teknik Analisa data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskripsi kualitatif. Analisis ini dilakukan untuk mendeskripsikan dengan subyek penelitian berdasarkan data dan veriabel yang diperoleh. Apabila dalam penelitian yang pendekatannya lebih bersifat kualitatif tentu diskriptifnya tersebut lebih penting lagi.
Analisis data digunakan untuk mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lain-lainnya untuk meningkatkan pemahaman penelitian tentang masalah yang diteliti dengan menyajikan sebuah temuan bagi orang lain.
Untuk menganalisa data yang telah ada, penulis berusaha mengikuti langkah-langkah berikut yang masih sangat bersifat umum, yakni:
a. Reduksi data
Data yang diperoleh di dalam lapangan ditulis atau diketik dalam bentuk uraian atau laporan yang terperinci. Laporan-laporan itu perlu direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal penting, dicari tema atau polanya. Data ini memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan dan dapat membantu dalam memberikan kode kepada aspek-aspek tertentu.
b. Display data
Data yang keseluruhannya diperoleh harus diusahakan untuk dibuat dalam berbagai macam matriks, grafik, networks dan charts. Dengan demikian peeliti dapat menguasai data dan tidak tenggelam dalam tumpikan detail.
c. Pembuatan catatan obyektif
Peneliti mencatat sekaligus mengklasifikasikan dan mengedit jawaban atau situasi sebagaimana adanya, factual atau objektif deskriptif. Dalam hal ini data yang diperoleh di lapangan akan diklasifikasikan pada segment yang sesuai dan peneliti berhak mengedit data jika data tidak sesuai dengan situasi yang ada.
d. Mengambil kesimpulan dan verifikasi
Peneliti berusaha mencari makna data yang dikumpulkan untuk mencari pola, tema, hubungan, persamaan, hal-hal yang sering timbul dan sebagainya dari data yang diperolehnya untuk diambil kesimpulan. Data yang telah disimpulkan senantiasa harus diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi merupakan pemeriksaan tentang kebenaran suatu laporan. Untuk mencapai intersubjektif consensus yakni persetujuan bersama agar lebih menjamin validitas atau comfirmability.
V. KAJIAN PUSTAKA
Pembahasan dan penelitian mengenai kreatifitas belajar dan anak berbakat telah banyak dilakukan oleh penulis sebelumnya terdapat beberapa kajian yang telah membahasnya.
Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini lebih memfokuskan pada pembahasan pada pengembangan kreatifitas belajar pada anak berbakat. Dengan mengetahui cara mengembangkan kreatifitas belajar pada anak berbakat maka diharapkan dapat mengatahui ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya sebagai bagian dari penyaluran bakat dari peserta didik.
Dengan demikian dalam penelitian ini masih menemukan relevansi dan signifikansi untuk dilakukan.
VI. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan yang penulis maksudkan di dini adalah sebagai acuan dalam embahas skripsi dan sebagai acuan dalam membahas skripsi dan sebagai gambaran umum tentang hal-hal yang menjadi pembahasan di dalamnya.
a. Bagian muka
Bagian ini memuat halaman judul, pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar dan daftar isi.
b. Bagian isi
Bagian ini terdiri dari :
BAB I Mengenai latar belakang masalah, penegasan, judul, rumusan masalah, tujuan penelitian dan metode penelitian
BAB II Mengenai pengertian kreatifitas dan belajar, ciri-ciri kreatifitas belajar, faktor yang mempengaruhi kreatifitas belajarm tahap-tahap kreatifitas, mengenai pengertian anak berbakat, ciri-ciri anak berbakat, problema dan solusi anak berbakat, solusi mengembangkan kreatifitas belajar pada anak berbakat
BAB III Mengenai sejarah berdirinya TK X, proclema anak berbakat dan solusinya, usaha dan sarana pengembangan kreatifitas belajar pada anak berbakat di TK X.
BAB IV Mengenai Analisis Solusi Mengembangkan Kreatifitas Belajar Pada Anak Berbakat di TK X.
BAB V Kesimpulan, saran dan penutup.