sosiologi


TEORI-TEORI DALAM ILMU SOSIOLOGI
1.       Teori Evolusi
Teori inimelihat perubahan sosial berlangsung secara evolusi (perlahan dan bertahap)mengikuti perubahan yang linier atau menurut garis lurus dan melalui tahapandemi tahapan yang harus dilalui.
Teori inidiilhami oleh teori evolusi dari Charles Darwin. Teori ini mencoba untukmencari pola perubahan yang sama (keajegan) dari masyarakat yang berbeda.
Kelebihan teori ini dapat memberikan penjelasanyang memuaskan bagi para pembacanya. Hal ini terjadi karena teori ini mampumemjelaskan perubahan yang terjadi melalui pentahapan dan didukung data padasetiap pentahapan yang ada.
Kelemahanteori ini yaitu sering memaksakan data agar tahapan-tahapan yang ada dalamteori ini dapat dipenuhi sehingga dapat dikatakan sering mengada-ada agartahapan dapat dijelaskan dengan data yang dipaksakan.
Tokoh-tokoh :                       1. Auguste Comte                             2.Herbert Spencer
2.      TeoriStruktural Fungsional
Teori ini memiliki dalil bahwa segala sesuatu yang berfungsi akan eksisdengan sendirinya dan segala sesuatu yang tidak berfungsi akan hilang dengansendirinya. Teori ini memandang masyarakat sebagai sebuah sistem yang tediridari unsur-unsur sistem. Tiap unsur saling berhubungan secara fungsional satudengan lainya, sehingga rusaknya salah salah satu unsur sistem akan menyebabkanjalanya sistem secara keseluruhan menjadi terganggu.
Jika terjadi perubahan akibat adanya tekanan atau pengaruh dari luarsistem maupun dari dalam sistem, maka sistem tersebut akan menyesuaikan dankembali menuju ke keseimbangan yang baru. Perbedaan keseimbangan lama dankeseimbangan baru menurut teori ini adalah perubahan sosial.
Perubahan sosial dianggap fungsional sejauh perubahan tersebut membawadampak positif bagi masyarakatnya.
Tokoh-tokoh :     1.Robert K. Merton                      2. Kingsley Davis                                3. TalcottParsons
3.       Teori Konflik
Teori konflik merupakan kritik langsung terhadap teori strukturalfungsional. Kritik yangdisampaikan oleh teoritisi konflik. Keseimbangan atau konsensus yang digambarkan oleh teoritisi strukturalfungsional bukanlah konsesus yang benar, melainkan ciptaan dari kelas yangberkuasa terhadap kelas yang dikuasai.
Teori konflik adalah teori yang memandang bahwa perubahan sosialtidak terjadi melalui proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan,tetapi terjadi akibat adanya konflik yang menghasilkan kompromi-kompromi yangberbeda dengan kondisi semula.
Tokoh-tokoh:       1. Ralf Dahrendorf                         2. Lewis Coser                               3. C. Wright Mills
4. Teori Interaksionisme Simbolik
Inti pandangan pendekatan ini adalah individu. Paraahli di belakang perspektif ini mengatakan bahwa individu merupakan hal yangpaling penting dalam konsep sosiologi. Mereka melihat bahwa individu adalahobyek yang bisa secara langsung ditelaah dan dianalisis melalui interaksinyadengan individu yang lain.
Para ahli menemukanbahwa individu-individu tersebut berinteraksi dengan menggunakan simbol-simbol,yang di dalamnya berisi tanda-tanda, isyarat dan kata-kata.
Jadi, interaksi manusia dimediasi oleh penggunaansimbol-simbol, oleh interpretasi, atau oleh penetapan makna dari tindakan oranglain. Mediasi ini ekuivalen (mempunyai nilai yang sama;seharga;sepadan;sebanding) dengan pelibatan proses interpretasiantara stimulus dan respon dalam kasus perilaku manusia.Pendekataninteraksionisme simbolik memberikan banyak penekanan pada individu yang aktifdan kreatif ketimbang pendekatan-pendekatan teoritis lainnya. Pendekataninteraksionisme simbolik berkembang dari sebuah perhatian ke arah dengan bahasa.
Semua interaksi antarindividu manusia melibatkan suatupertukaran simbol. Ketika kita berinteraksi dengan yang lainnya, kita secarakonstan mencari “petunjuk” mengenai tipe perilaku apakah yang cocok dalamkonteks itu dan mengenai bagaimana menginterpretasikan apa yang dimaksudkanoleh orang lain. Interaksionisme simbolik mengarahkan perhatian kita padainteraksi antarindividu, dan bagaimana hal ini bisa dipergunakan untuk mengertiapa yang orang lain katakan dan lakukan kepada kita sebagai individu.
Dengan mengetahui interaksionisme simbolik sebagaiteori maka kita akan bisa memahami fenomena sosial lebih luas melaluipencermatan individu. Ada tiga premis utama dalam teori interaksionismesimbolis ini, yakni manusia bertindak berdasarkan makna-makna; makna tersebutdidapatkan dari interaksi dengan orang lain; makna tersebut berkembang dandisempurnakan saat interaksi tersebut berlangsung. Di sini dikatakan bahwamanusia bukanlah satu-satunya yang bergerak di bawah pengaruh perangsang entahdari luar atau dalam melainkan dari organisme yang sadar akan dirinya (anorganism having self). Kemudian gagasan Konsep Perbuatan di mana perbuatanmanusia dibentuk dalam dan melalui proses interaksi dengan dirinya sendiri. Danperbuatan ini sama sekali berlainan dengan perbuatan-perbuatan lain yang bukanmakhluk manusia. Kemudian Konsep Obyek di mana manusia diniscayakan hidup ditengah-tengah obyek yang ada, yakni manusia-manusia lainnya.
Tokoh-tokoh :       1.George Herbert Mead                   2.C. H. Coole                          3.W. I. Thomas
                4. Peter L. Berger                5. Erving Goffman                           6. Herbert Blummer
5. Teori Pertukaran Sosial
             Teori pertukaran sosial adalah teoridalam ilmu sosialyang menyatakan bahwa dalam hubungan sosial terdapat unsur ganjaran,pengorbanan, dan keuntungan yang saling memengaruh Teori ini menjelaskanbagaimana manusia memandang tentang hubungan kita dengan orang lain sesuaidengan anggapan diri manusia tersebut terhadap:
  • Keseimbangan antara apa yang di berikan ke dalam hubungan dan apa yang dikeluarkan dari hubungan itu.
  • Jenis hubungan yang dilakukan.
  • Kesempatan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain
Tokoh : George Homan

METODE SOSIOLOGI
1. perumusan masalah
2. penyusunan disain penelitian
3. pengumpulan data
4. analisis data
5. penulisan laporan peneltian
                Di dalam sosiologi terdapat duaaliran besar yaitu sebagai berikut :
1.      Sudut Pandang Positivistik Naturalistik
Aliranini banyak dipengaruhi ole pemikiran ilmu pengetahuan alam. Aliran ini lebuhmenyukai pendekatan kuantitatif dengan metode survei sebagai andalanya.
2.      Sudut Pandang Kulturalistik Humanistik
Sudutpandang ini menyatakan tidak semua fenomena sosial dapat diangkakan, danpendekatan kuatitatif dapat mengungkap fenomena sosial yang kompleks. Olehkarena itu, aliran ini lebih suka menggunakan pendekatan kualitatif denganteknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu berbagai teknik pengamatan.
KONSEP TENTANGREALITAS SOSIAL
                Pemahaman terhadap konsepsosiologi yang dipahami, maka akan semakin memahami sosiologi sebagai suatubidang ilmu.
                Berikut ini sebagian konsepsosiologi atau konsep realitas sosial yang sederhana dalam sosiologi.
a.      Keluarga
Secarasosiologi, keluarga didefinisikan sebagai sebuah unit terkecil dari kelompoksosial yang terjadi karena ikatan perkawinan maupun hubungan darah. Keluaragayang terdiri dari pasangan suami istri dan anak-anak mereka disebut kelurgainti (nuclear family). Keluaga yangdipahami melalui hubungan darah biasanya disebut sebagai trah atau marga. Dalamsosiologi, keluarga sebagai hasil hubungan darah disebut sebagai keluarga luas (extended family).
b.     Masyarakat
Secarasosiologi, masyarakat disebut sebagai kumpulan orang yang memilikitujuanbersama yang disatukan karena ikatan wilayah atau geografis maupun pemikiranyang sama.
Suatukelompok yang tinggal bersama pada suatu wilayah tertentu pada dengan batasgeografis dan administrasi yang jelas disebut community.
Sedangkanmasyarakat yang tidak dibatasi oleh batas geografis, tetapi disatukan olehideologi dan kesamaan pemikiran dalam sosiologi disebut society.
c.      Struktur Sosial
Konseprealitas sosial tentang struktur sosial dopahami sebagai suatu sistemberlapis-lapis dalam masyarakat. Sistem pelapisan dalam masyarakat terjadikarenaadanya nilai yang dihargai oleh masyarakat yang jumlahnya terbatas.
d.     Dinamika Sosial
Sepertihalnya makhluk hidup yang lain, masyarakat juga mengalami dinamikanya sendiri.Mulai dari masyarakat yang sederhana menuju masyarakat yang lebih kompleks.Semua itu adalah dinamika sosial yang terjadi dalam masyarakat. Modernisasi danglobalisasi adalah wujud dinamika sosial masyarakat.
e.     Perubahan sosial
Perubahansosial sebagai realitas sosial dipahami sebagai perubahandalam struktur sosial,yaitu perubahan yang menyangkut berbagai perkembangan dalam masyarakat. Perubahanbudaya adalah perubahan yang terjadi pada nilai dan norma yang berlaku padamasyarakat.
Pengertiansekarang tentang perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi, baik padastruktur sosial maupun pada nilai dan norma dalam masyarakat.
HUBUNGAN BERBAGAIKONSEP TENTANG REALITAS SOSIAL
a.      HubunganKeluarga dengan Masyarakat
Jikasetiap keluarga dalam masyarakat baik, maka baiklah masyarakat tersebut.Sebaliknya, jika masyarakat berubah, misalnya dari masyarakat agraris kemasyarakat industri, maka struktur keluarga juga akan mengalami perubahan,yaitu dari keluarga yang bercorak extendedfamily menjadi keluarga yang bercorak nuclearfamily.
b.      HubunganKeluarga dengan Struktur Sosial
Jikakeluarga berubah dari keluarga luas menjadi keluarga inti, maka struktur dalammasyarakat juga akan berubah. Jika dahulu keluarga luas masih berfungsi, makastruktur akan ditentukan oleh strata keluarga luas. Jika keluarga luas bergantimenjadi keluarga inti, maka strata keluarga ditentukan oleh keluarga intitersebut.
c.       HubunganMasyarakat dan Struktur Sosial
Padamasyarakat tradisional gelar dan lambang-lambangkeningratan masih digunakan dansangat dihargai oleh masyarakatnya. Sedangkan dalam masyarakat modern, strutursosial sangat terbuka sehingga pergantian dan pertukaran kelas sangat mungkinterjadi pada masyarakat itu.

Blog Archive