SKRIPSI INISIATIF GURU AGAMA DALAM MENUMBUHKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(KODE PEND-AIS-0049) : SKRIPSI INISIATIF GURU AGAMA DALAM MENUMBUHKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM




BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan fungsi pendidikan nasional diatas, peran guru menjadi kunci keberhasilan dalam mengembangkan misi pendidikan dan pembelajaran disekolah selain bertanggung jawab untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan dikelas.
Mengingat sangat kompleksnya tujuan pendidikan, maka betapa besar dan berat tugas seorang pendidik dalam menciptakan kualitas hasil pendidikan. Ketrampilan guru mengajar sangat besar pengaruhnya terhadap hasil pendidikan (out put). Ketrampilan guru dalam mengajar merupakan faktor yang paling dominan dalam upaya mentrasfer ilmu pengetahuan pada paserta didik, karena hal itu dapat mengatasi kebosanan siswa dalam belajar, sehingga tercipta suasana belajar yang kreatif dan menyenangkan.
Mengajar adalah tindakan kompleks yang memerlukan inisiatif mengajar agar siswa mempunyai kreativitas yang tinggi terhadap pelajaran yang disajikan. Jika guru tidak banyak berinisiatif dalam mengajar maka kegiatan pembelajaran akan membosankan siswa, perhatian siswa kurang, mengantuk dan akibatnya tujuan pembelajaran tidak tercapai sesuai dengan harapan.
Inisiatif dapat timbul dari mana saja, yang tercipta karena adanya dorongan atau keinginan dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu. Secara umum guru dikatakan inisiator apabila memiliki ciri antara lain:
- Mengembangkan atau menyempurnakan hal yang sudah ada sehingga menjadi lebih sempurna.
- Menemukan hal baru yang belum ada dalam dunia pendidikan.
- Mengacu pada tujuan pendidikan nasional, institusional, dan kulikuler.
- Mempunyai gagasan baru untuk diterapkan dalam kelas.
- Mampu memadukan antara teori dan praktik.
- Mampu menjabarkan buku teks ajar dengan lingkungan sekitar.
- Memotivasi anak mempelajari lingkungan alam untuk disesuaikan dengan buku teks ajar.
- Memberi contoh pada peserta didiknya untuk disiplin dan bertanggung jawab.
- Memotivasi anak didik untuk mengadakan pengamatan fenomena social dan penelitian ilmiah pada alam.
- Memotivasi peserta didik untuk mengkritisi buku teks ajar dan mengembangkannya sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat global.
Kreativitas menurut Clark Moustakes adalah pengalaman mengespresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam dan orang lain Oleh karena itu, masa pertumbuhan siswa harus dipelihara, diisi dengan hal-hal yang sesuai dengan sifat fitrahnya yang terletak diberikan Allah perlu ditanamkan rasa ketaqwaan, keimanan, kepribadian yang baik, kreativitas, intelegensi serta situasi yang indah, kelak akan menjadi manusia yang berkepribadian baik serta berguna bagi nusa dan bangsa.
Setiap orang mempunyai kreativitas dengan kreativitas orang dapat berkreasi dan dapat mewujudkan dirinya. Pada perwujudan diri termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia, kreativitas perlu ditumbuhkan, dipupuk dan dikembangkan, khususnya kreativitas siswa, hal itu dapat dirangsang dengan inisiatif guru. Kreativitas pada dasarnya merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, berbentuk berfikir kreatif, dan dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada.
Berdasarkan hasil penelitian, untuk menciptakan kreativitas dibutuhkan lingkungan Pembelajaran yang kondusif, yang menyenangkan (fun), penuh rasa humor, spontan, dan memberi ruang bagi individu untuk melakukan berbagai permainan atau percobaan. Membentuk lingkungan yang kondusif seperti itu sangatlah tidak mudah bagi seorang guru. Mendorong kreativitas dalam pembelajaran menuntut iklim yang permissif terhadap existensi individualitas dan penerimaan terhadap rasa humor, disamping tetap memegang teguh rasa hormat, kepercayaan dan komitment sebagai norma yang berlaku.
Untuk menumbuhkan kreativitas siswa perlu diberi kesempatan untuk bersibuk diri secara kreatif, pendidik hendaknya dapat merangsang siswa untuk melibatkan dirinya dalam kegiatan kreatif dengan membantu mengusahakan sarana dan prasarana yang diperlukan.
Salah satu inisiatif guru agama yang dapat menumbuhkan kreativitas belajar siswa pada tujuan utama pendidikan yaitu dengan menggunakan metode probing question (pertanyaan menggali) dengan menggunakan metode probing question menjadikan siswa lebih kreatif dalam berfikir dan siswa mendapatkan informasi dari jawaban yang lengkap dan jelas.
Dari uraian diatas penulis ingin membuktikan bahwa sesungguhnya inisiatif guru agama ini sangat berguna bagi siswa serta dapat menumbuhkan kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam. Dalam hal itu mendorong penulis untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul "Inisiatif Guru Agama Dalam Menumbuhkan Kreativitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XI di SMAN X"

B. Identifikasi Variable dan Rumusan Masalah
1. Identifikasi Variabel
Variable adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.6 Sedangkan dalam penelitian ini penulis menggunakan dua variable yang akan dianalisis yaitu:
a. Variable Inisiatif Guru Agama termasuk pada variabel bebas (independent variabel) yaitu variabel yang mempengaruhi sesuatu atau variabel yang lain. Variabel ini dilambangkan dengan huruf "X".
b. Variabel kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam termasuk pada variabel terikat (dependent variabel) yaitu variabel yang menjadi akibat dari variabel dari lain. Variabel ini dilambangkan dengan huruf "Y".
2. Rumusan Masalah
Dalam suatu penelitian rumusan masalah merupakan hal yang penting dan akan menentukan arah suatu penelitian itu sendiri. Dengan demikian rumusan masalah yang jelas dapat digunakan sebagai pedoman dalam menentukan langkah selanjutnya. Berangkat dari latar belakang masalah diatas, dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana inisiatif guru agama pada mata pelajaran pendidikan agama islam kelas XI di SMAN X?
b. Bagaimana menumbuhkan kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam kelas XI di SMAN X?
c. Apakah inisiatif guru agama dapat menumbuhkan kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam di SMAN X?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Setelah identifikasi masalah selesai dirumuskan maka pada hakikatnya kita telah mempunyai inti dari tujuan penelitian yang dilakuakan. Tujuan penelitian ini dicantumkan dengan maksud agar kita maupun pihak lain yang membaca laporan penelitian ini sesungguhnya.
Adapun tujuan penelitiannya adalah:
a. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Inisiatif Guru Agama pada mata pelajaran pendidikan agama islam kelas XI di SMAN X.
b. Untuk mengetahui bagaimana menumbuhkan kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam kelas XI di SMAN X.
c. Untuk membuktikan apakah Inisiatif Guru Agama dapat Menumbuhkan Kreativitas Belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XI di SMAN X.
2. Kegunaan penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka kita akan dapat mengharapkan manfaat dari hasil penelitian adalah:
a. Manfaat hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan di bidang pendidikan khususnya dalam menambah pengetahuan tentang inisiatf guru agama dan keefektifannya untuk menumbuhkan kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam.
b. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan atau masukan bagi semua pihak yang berkepentingan terutama bagi institute pendidikan islam.

D. Definisi Operasional
Agar tidak salah pengertian atau penafsiran yang berbeda-beda terhadap judul skripsi ini, kiranya perlu dijelaskan beberapa istilah yang termasuk dalam judul skripsi ini:
1. Inisiatif : Usaha mula-mula, prakasa. guru agama: Guru adalah orang yang kerjanya mengajar. Agama adalah segenap kepercayaan (kepada Tuhan, Dewa, dan sebagainya) serta dengan ajaran kebatinan dan kewajiban-kewajiban dengan kepercayaan itu.
Jadi Inisiatif Guru Agama adalah usaha mula-mula atau ide seseorang dalam mengajar pelajaran agama, dalam hal ini adalah inisiatif guru agama islam.
2. Menumbuhkan: Berasal dari kata dasar "tumbuh" yang berarti bertambah besar, sempurna dan mendapat imbuhan me-kan sehingga artinya menjadi bertambah sempurna.
3. Kreativitas: adalah keterampilan untuk menentukan pertalian baru, melihat subyek dari perspektif baru dan membentuk kombinasi-kombinasi baru, dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran.
4. Belajar: adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
5. Siswa: adalah murid-murid kelas XI yang belajar di Sekolah Menengah Atas Negeri X.
6. Pendidikan agama islam: adalah upaya sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.
Jadi judul secara keseluruhan yang dimaksud oleh penulis dalam penelitian ini adalah "Inisiatif Guru Agama dalam Menumbuhkan Kreativitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XI di SMAN X " penerapan inisiatif guru agama diharapkan dapat menumbuhkan kreativitas belajar siswa karena dengan inisiatif guru agama akan menyebabkan timbulnya suatu dorongan yang akan ada pada diri siswa sehingga dapat menimbulkan siswa menjadi kretif dalam proses belajar mengajar terutama pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

E. Alasan Memilih Judul
Adapun yang menjadi alasan memilih judul penulis mengakat judul skripsi diatas adalah sebagai berikut:
1. Penulis ingin membuktikan bahwa Inisiatif Guru Agama dapat menumbuhkan kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam karena dalam kenyataannya pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar kebanyakan siswa bersifat pasif dan membosankan.
2. Bagi siswa SMAN X pengajaran yang tidak aktif akan menimbulkan kesulitan belajar yang akhirnya menghambat keberhasilan proses belajar mengajar, oleh karena itu diperlukan inisiatif guru agama untuk menumbuhkan kreativitas belajar siswa sehingga keberhasilan proses belajar mengajar tercapai secara optimal.
3. sesuai dengan studi penulis ketarbiyaan, maka sudah sewajarnya jika penulis mengakat suatu permasalahan yang berhubungan dengan pendidikan.

F. Sistematika Pembahasan
Dalam pembahasan skripsi ini, penulis membuat sistematiska pembahasan sebagai berikut:
BAB I : Merupakan Bab Pendahuluan yang memberikan gambaran secara umum kepada pembaca mengenai isi skripsi ini. Didalamnya berisi Latar Belakang Masalah, Identifikasi Variabel dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Hipotesis, Definisi Operasional, Alasan Memilih Judul, Metode penelitian meliputi: Pendekatan Penelitian, Populasi dan Sampel, Jenis dan Sumber Data, Metode Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, dan Sistematika Pembahasan.
BAB II : Pada Bab ini akan dibahas mengenai Landasan Teori yang memaparkan tentang A: Tinjauan Mengenai Inisiatif Guru Agama yang meliputi Pengertian Inisiatif Guru Agama, Syarat Guru Agama, Fungsi dan Peran Guru Agama, Sifat-Sifat Guru Agama, Tujuan Inisiatif, Ciri-ciri Guru inisiator B: Tinjauan Tentang Kreativitas Belajar Siswa Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam yang meliputi Pengertian Kreativitas Belajar, Ciri-ciri Kreativitas Belajar, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas Belajar, Tahap-tahap Kreativitas, Pengertian PAI, Tujuan PAI, Ruang Lingkup PAI, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi PAI D: Tinjauan Tentang Inisiatif Guru Agama Dalam Menumbuhkan Kreativitas Belajar Siswa
BAB III : Paparan hasil penelitian yang mencakup tentang A: tinjauan tentang gambaran umum Obyek penelitian yang meliputi: Sejarah Singkat, Visi dan Misi, Obyek Penelitian, Keadaan Sarana dan Prasarana di SMAN X Gresik, Keadaan guru, Karyawan dan siswa SMAN X Gresik, Struktur organisasi. B: Tinjauan tentang Penyajian data yang meliputi Penyajian data observasi, Penyajian data interview dan Penyajian data angket. C: Tinjauan tentang Analisis data yang meliputi: Analisis data tentang kreativitas belajar siswa dan analisis data tentang Inisiatif Guru Agama Dalam Menumbuhkan Kreativitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI.
BAB IV : Penutup yang berisikan tentang A: Kesimpulan, B: Saran-saran, dan C: Kata Penutup, kemudian dilanjutkan dengan Daftar Kepustakaan dan Lampiran-lampiran.

Blog Archive