Puisi untuk Ibu Part 1





Ibu...

adalah wanita yang telah melahirkanku

merawatku

membesarkanku

mendidikku

hingga diriku telah dewasa



Ibu...

adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian

tatkala kaki-kakiku belum kuat untuk berdiri

tatkala perutku terasa lapar dan haus

tatkala kuterbangun di waktu pagi, siang dan malam



Ibu...

adalah wanita yang penuh perhatian

bila aku sakit

bila aku terjatuh

bila aku menangis

bila aku kesepian



Ibu...

telah kupandang wajahmu diwaktu tidur

terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan

terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran

terdapat sinar yang penuh dengan kasih dan sayang

terdapat sinar kelelahan karena aku



Aku yang selalu merepotkanmu

aku yang selalu menyita perhatianmu

aku yang telah menghabiskan air susumu

aku yang selalu menyusahkanmu hingga muncul tangismu



Ibu...

engkau menangis karena aku

engkau sedih karena aku

engkau menderita karena aku

engkau kurus karena aku

engkau korbankan segalanya untuk aku



Ibu...

jasamu tiada terbalas

jasamu tiada terbeli

jasamu tiada akhir

jasamu tiada tara

jasamu terlukis indah di dalam surga



Ibu...

hanya do'a yang bisa kupersembahkan untukmu

karena jasamu

tiada terbalas



Hanya tangisku sebagai saksi

atas rasa cintaku padamu



Ibu..., I LOVE YOU SO MUCH

juga kepada Ayah...!!!



Puisi untuk Ibu Part 2



Di malam yang dingin

Dengan berselimut kesendirian

Kuterbangun menatap langit langit kamarku

Terlintas di benak sosok engkau

Yang selalu menemaniku menjemput pagi

Yang selalu menemaniku menikmati panasnya sinar matahari

Yang selalu menemaniku menyaksikan bulan dan bintang

Dan kembali mengantarku ke dalam tidur yang panjang

Semua itu kini tak dapat lagi kurasakan

Karena saat ini ku jauh darimu

Mekipun sebenarnya ku tak bisa

Namun ku yakin semua itu akan berakhir

Ibu………..

Aku rindu dengan senyummu

Aku rindu dengan kasih sayangmu

Aku rindu dengan belai lembutmu

Aku rindu akan pelukmu

Ku ingin kau tahu itu

Ibu……….

Kau selalu ada

Di setiap hembusan nafasku

Di setiap langkah kakiku

Di setiap apa yang ku gapai

Karena kau begitu berarti dalam hidupku



Ibu Part 1



Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir – bibir manusia.

Dan “Ibuku” merupakan sebutan terindah.

Kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa.

Ibu adalah segalanya. Ibu adalah penegas kita dilaka lara, impian kta dalam rengsa, rujukan kita di kala nista.

Ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi. Siapa pun yang kehilangan ibinya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa

merestui dan memberkatinya.

Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu. Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya.

Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian.

Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan. Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya. Pepohonan

dan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian.

Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud.

Penuh cinta dan kedamaian.



Ibu Part 2



Ribuan kilo

jalan yang kau tempuh

Lewati rintang untuk aku anakmu



Ibuku sayang

masih terus berjalan

Walau tapak kaki, penuh darah… penuh nanah

Seperti udara…

kasih yang engkau berikan

Tak mampu ku membalas…

ibu…




ibu

Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu

Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu

Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku

Dengan apa membalas…ibu…ibu…



Ibu Part 3



Ibu …….

Kau begitu cantik, pesona mu anggun

Setia mu tiada tara

Nafas mu ada dalam diri ku



Detak jantung mu menyatu dalam sanubariku

Belaian mu lembut bagaikan sutra

Kesetian mu tiada tergantikan

Engkau selalu penuhi harapan ku



Cahaya hidup mu terang untuk ku

Pelita mu menyala bagi ku

Kehadiran mu memberikan semangat bagi ku

Ku rindu kasih dan belaian mu



Ingin ku gapai dalam pelukku

Kau hadir dalam setiap angan ku

Walupun tak dapat ku genggam

Cahaya kasih mu selalu kurindukan

Bantu aku dan berikan ketegaran dalam hidup ku selalu



By : Bintang

Puisi Seorang Anak untuk Ibu



Aku berangkat sekarang untuk membantai lawan—

Untuk berjuang dalam pertempuran.

Aku berangkat, Bu, dengarlah aku pergi

Doakanlah agar aku berhasil.



Sayapku sudah tumbuh, aku ingin terbang.

Merebut kemenangan di mana pun adanya.

Aku akan pergi, Bu, janganlah menangis—

Biar kucari jalanku sendiri.



Aku ingin melihat, menyentuh, dan mendengar

Meskipun ada bahaya, ada rasa takut.

Aku akan tersenyum dan menghapus air mata—

Biar kuutarakan pikiranku.



Aku pergi mencari duniaku, cita-citaku

Memahat tempatku, menjahit kainku

Ingatlah, saat aku melayari sungaiku—

Aku mencintaimu, di sepanjang jalanku.



(Mayank Ponimiring II ** bibirmerahmembabibuta@yahoo.com)




Pulanglah Ibu



Tubuhmu kaku,

matamu kaku,

mulutmu membisu

napasmu terhenti sudah



Aku tahu

ibu telah pergi ke alam sana

yang tak pernah ada dalam bayanganku,

juga ku dengar bisikan



Oh ibu

tak lama ibu telah terkubur ditanah merah

hanya sendiri

dukaku ibu pasti tau menjalar sekujur tubuh

biarlah ibu pulanglah dengan tenang



Kalau puisi yang ditulis oleh Laila ini sepertinya tentang seorang anak yang ditinggal ibunya ( untuk selama-lamanya). Memang sangat menyentuh, tapi Syukurlah di akhir puisinya, si penulis sudah merelakan kepergian Ibunya. Yah, sebagai seorang anak hal terbaik adalah mendoakan Ibunya, bukan malah meratapi kesaedihan berlarut-larut, karena bagaimana pun doa dari seorang anak yg Soleh adalah yang paling berarti untuk Seorang Ibu di alam sana....









Karya : Laili Nurul H.









Puisi Hari Ibu; Bunda



Bunda
Kau kuat menanggung beban kandungan
Sembilan bulan
.
Bunda
Kau sabar membiarkanku berada di sana
Hingga proses kelahiran
.
Bunda
Kau saksi betapa sakit persalinan
Batas tipis hidup mati yang kau taruhkan
.
Bunda
Saat tangis mungilku terdendangkan
Berderai tangis harumu beriring senyum kebahagiaan
.
Bunda
Bayi itu kau selimuti kasih sayang
Dengan perasaan tulus tak terbantahkan
.
Bunda
Kau saksi pertama aku berceloteh mungil
Saksi pertama langkah-langkah kecil
.
Bunda
Caramu indah dalam membesarkanku
Meski harus menempuh liku-liku
.
Bunda
Saat dewasaku
Tak ingin ku menjadi saksi beribu pilumu
.
Bunda
Aku ingin kau senantiasa bahagia
Meski dalam sahaja
Bersama lelaki tercinta
Yang biasa kusapa ayahanda
.
Bunda
Aku ada



Puisi Buat Ibu



Ibu

Aku lahir tanpa apa-apa,

Engkaulah yang mengajariku segalanya,

Membesarkanku dengan segala upaya,

Berharap aku kan jadi orang yang berguna..



Ketika aku menangis dalam takut,

Engkaulah yang menenangkanku..

Dan ketika aku jatuh sakit,

Engkaulah yang selalu berada di sampingku..



Engkau menegurku ketika aku salah,

Engkau mengingatkanku ketika aku lupa,

Engkau menghiburku ketika aku sedih,

Engkaulah yang menyembuhkanku ketika aku terluka..



Kini aku telah dewasa,

Berusaha mengejar dan meraih cita-cita,

Berharap kan menjadi orang yang berguna,

Demi mewujudkan harapan dan impian keluarga..



Terima kasih ibu,

Engkaulah segalanya bagiku,

Tanpamu kini aku bukanlah apa-apa,

Kasihmu padaku tak kan terbalas sepanjang masa...

Blog Archive