TEORI INVESTASI

2.1 Teori Investasi

2.1.1 Biografi Joseph Alois Schumpeter

Tokoh pemikir ekonomi Amerika ini bernama Joseph Schumpeter. La dilahirkan pada tanggal 8 Februari 1883 di Triesch, Moravia yang kemudian menjadi Cekoslowakia. Ia wafat pada tanggal 8 Januari 1950 di Taconic, Conn.

Schumpeter menjadi guru besar ilmu ekonomi di Universitas Cherniovtsy, Austria pada tahun 1909. Kemudian selama hidupnya ia mengajar ilmu ekonomi. Dan tahun 1919 hingga tahun 1920 ia menjabat sebagai menteri keuangan Austria. Schumpeter juga memberi kuliah di Universitas Graz, Universitas Bonn dan sejak tahun 1932 memberi kuliah juga di Uriiversitas Harvard.

Walau Schumpeter dididik dalam aliran ekonomi Austria, tetapi ia dengan pemikiran ekonominya yang kompleks, tidak cocok untuk suatu aliran. Justru Schumpeter sangat tertarik dengan aliran Lausanne, yang sangat cenderung kearah penggunaan matematika. Schumpeter juga tercatat ikut mengambil bagian mendirikan Econometric Society pada tahun 1930.

Hasil pemikiran-pemikirannya yang banyak tertuang dalam bentuk tulisannya banyak menyebabkan ia berhasil memantapkan kedudukannya sebagai ahli, baik ahli dalam teori ekonomi maupun dalam Sejarah Pemikiran Ekonomi. Hasil pemikirannya yang terkenal tertuang dalam bukunya The Theory of Economnic Development (1912). Ia tercatat sebagai ahli ekonomi pertama yang berhasil melakukan analisis mengenai kapitalisme agresif dari premise. Kapitalisme agresif itu berasal dari perseroan besar yang inovatif.

Bukunya yang lain, Business Cycles (1939) telah mengisi ilmu ekonomi sebagai teori Schumpeter yang menyajikan banyak riset yang berorientasi matematika, baik mengenai teori sejarah maupun statistik dan proses kapitalis.

Hasil-hasil pemikiran Schumpeter yang tertuang dalam buku-bukunya termasuk karya bukunya yang berjudul Capitalism, Sosialism, and Democracy (1942) dan the Large History of Edcononiic Analysis telah menjadi referensi standar dalam dunia pendidikan ilmu ekonomi di dunia.

2.1.2 Definisi Dan Arti Investasi

Investasi, yang lazim disebut juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Dengan demikian istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau perbelanjaan penanam-penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Pertambahan jumlah barang modal ini memungkinkan perekonomian tersebut menghasikan lebih banyak barang dan jasa di masa yang akan datang. Adakalanya penanaman modal dilakukan untuk menggantikan barang-barang modal yang lama yang telah haus dan perlu didepresiasikan

Dalam prakteknya, dalam usaha untuk mencatat nilai penanaman modal yang dilakukan dalam suatu tahun tertentu, yang digolongkan sebagai investasi (atau pembentukan modal atau penanaman modal) meliputi pengeluaran/perbelanjaan yang berikut:

1. Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis industri dan perusahaan.

2. Perbelanjaan untuk membangun rumah tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik dan bangunan-bangunan lainnya.

3. Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan barang yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional.

Jumlah dari ketiga-tiga jenis komponen investasi tersebut dinamakan investasi bruto, yaitu ia meliputi investasi untuk menambah kemampuan memproduksi dalam perekonomian dan mengganti barang modal yang sudah didepresiasikan. Apabila investasi bruto dikurangi oleh nilai apresiasi maka akan didapat investasi neto. Perbedaan arti investasi neto dan bruto ini sudah diterangkan dalam Bab Dua yaitu depresiasi.

2.2.3 Fungsi Investasi

Kurva yang menunjukkan perkaitan di antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional dinamakan fungsi investasi. Bentuk fungsi investasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (i) ia sejajar dengan sumbu datar, atau (ii) bentuknya naik ke atas ke sebelah kanan (yang berarti makin tinggi pendapatan nasional, makin tinggi investasi). Fungsi atau kurva investasi yang sejajar dengan sumbu datar dinamakan investasi otonomi dan fungsi investasi yang semakin tinggi apabila pendapatan nasional meningkat dinamakan investasi terpengaruh. Dalam analisis makroekonomi biasanya dimisalkan bahwa investasi perusahaan bersifat investasi otonomi.


Menurut Joseph Allois Schumpeter investasi otonom (autonomous investment,) dipengaruhi oleh perkembangan-perkembangan yang terjadi di dalam jangka panjang seperti :

1. Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan diperoleh.

2. Tingkat bunga.

3. Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan.

4. Kemajuan teknologi.

5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya.

Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan.

Blog Archive