BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia
Pemerintah sebagai motor penggerak pembangunan sampai saat ini belum mampu menciptakan suatu tatanan kehidupan yang sesuai dengan tujuan pembangunan nasional tersebut. Pola-pola pemerintahan dan pembangunan yang bersifat sentralistis dan non partisipan tak jarang menghasilkan efek negatif yang begitu besar. Masyarakat akhirnya hanya menjadi objek dan bukan lagi pelaku utama pembangunan. Efek lain yaitu terjadinya perpecahan masyarakat dan golongan yang pada akhirnya menjadikan lemahnya posisi masyarakat. Efek paling berbahaya yang lain yaitu lunturnya solidaritas dan kesatuan sosial yang mengakibatkan pengkotak-kotakan masyarakat untuk kepentingan golongan atau elit tertentu, serta hilangnya kedaulatan rakyat secara nyata.
Masyarakat adalah lingkungan komplek yang memiliki budaya, tradisi, kebiasaan, dan lingkungan yang berbeda. Masyarakat inilah yang akan membentuk kehidupan yang unik dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Pembentukan kehidupan yang unik tidak terlepas dari satu pemikiran dalam membangun suatu desa dimana mereka tinggal.
Kehidupan masyarakat memiliki banyak perbedaan yang perlu dikaji secara teliti dalam rangka pembangunan masyarakat madani yang terarah dan kesinambungan. Perbedaan keinginan keuinginan dari masyarakat perlu dimunculkan guna menentukan prioritas pembangunan pada masyarkat tersebut. Penentuan prioritas pembangunan tersebut tentunya tidak terlepas dari beberapa alasan atau potensi penunjang yang dapat terealisasinya suatu pembangunan tersebut.
Masyarakat pun memiliki karakteristik dan identitas yang perlu diketahui oleh masyarakat luas dari daerah yang berbeda. Identitas ini tidak sama dengan daerah lain, sehingga dijadikan suatu symbol dari suatu desa tersebut.
Kondisi yang tidak menentukan dinegara ini memberikan dampak yang buruk bagi masyarakat pedesaan. Hal ini menimbulkan ketimpangan aspek-aspek kehidupan yang berkembang di masyarakat yang akhirnya cara pandang masyarakat terhadap pemasalahan tersebut berbeda oleh karma itu, ketidak tentuan kondisi Negara ini perlu perhatian dari berbagai unsur masyarakat yang ada dalam upaya penyelesaian problem nasional yang memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat.
Mahasiswa adalah sebagian dari masyarakat kiranya dapat memberikan pemikiran bagi pihak pihak yang berkepentingan (stake holder) atau pengambil kebijakan (decision maker) terhadap pembangunan di daerah tersebut.
Sejalan dengan keberadaan masyarakat yang majemuk, perguruan tinggipun tidak hanya mengembangkan pendidikan tetapi juga mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Hal itu pun juga tercantum dalam misi perguruan tinggi dalam Tridarma Perguruan Tinggi, yaitu: penelitian, pendidikan, dan pengabdian terhadap masyarakat. Hal ini sebagai upaya dan perhatian perguruan tinggi terhadap lingkungan social dan pengaplikasikan teori-teori yang telah diketahui di perguruan tinggi.
Mahasiswa yang dipersiapkan di perguruan tinggi sebagai pembaharuan dimasyarakat dan keberadaan perguruan tinggi yang memiliki respon yang tinggi terhadap perubahan sosial. Oleh karma itu, diupayakan perguruan tinggi dapat memberikan banyak warna pengetahuan kepada mahasiswa untuk memahami sebuah komunitas masyarakat yang sedang berkembang.
Dengan latar belakang diatas,maka mahasiswa mengidentifikasi masalah desa dan menyerap aspirasi berdasarkan keinginan masyarakat melalui Kuliah Kerja Mahasiswa. Aspirasi masyarakat tentunya memiliki berbagai alasan dan potensi yang bisa dikembangkan setelah dilaksanakan pembangunan tersebut.
1.2 Maksud dan Tujuan
Pengabdian mempunyai maksud dan tujuan tertentu, yakni para mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan dari bangku kuliah.
1.2.1 Maksud
Maksud diadakannya program Kuliah Kerja Mahasiswa ini adalah sebagai salah satu bentuk realisasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi berupa pengabdian kepada masyarakat, sebagai wujud tanggung jawab moral, tanggung jawab sosial dan profesional suatu perguruan tinggi khususnya UNTIRTA dalam pemberdayaan masyarakat menuju pemerataan pembangunan.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) yaitu :
Secara akademik, untuk memenuhi salah satu sarat dalam penyelesaian studi S1 di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Sebagai bahan usulan bagi pemerintah daerah setempat yang berkaitan dengan pembangunan yang akan dilaksanakan didesa tersebut dengan memperhatikan potensi yang ada.
Menggali dan mempublikasikan potensi baik fisik maupun non fisik yang ada di desa tersebut.
Motivasi masyarakat dalam rangka pemberdayaan sumber daya alam dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia.
Membantu program-program yang diadakan oleh pemerintah dalam rangka membangun masyarakat sejahtera
1.3 Lingkup Laporan:
Adapun lingkup laporan yang kami buat sistematikanya sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Maksud dan Tujuan
1.3 Lingkup Laporan
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK KKM
2.1.Latar dan Keadaan Alam
2.2.Keadaan Penduduk
2.3.Administrasi Desa
2.4.Potensi Desa
2.5.Masalah dan Kebutuhan Masyarakat
BAB III PROGRAM DAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKM
3.1 Program Kerja Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM)
3.2 Pelaksanaan Program
3.3 Hasil Kegiatan
3.4 Faktor Pendorong
3.5 Faktor Penghambat dan Upaya Penanggulangannya
3.6 Potensi Desa yang dapat dikembangkan
BAB IV KESIMPULAN dan SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran-saran
Lampiran-lampiran
BAB II
GAMBARAN UMUM OBYEK KULIAH KERJA MAHASISWA
2.1 Latar dan Keadaan Geografis
Desa Carenang Udik merupakan desa yang terdapat di kecamatan Kopo Kabupaten Serang. Dengan orbitasi, waktu tempuh dan letak desa/kelurahan adalah sebagai berikut :
NO | Orbitasi dan jarak Tempuh | Keterangan |
1 | 2 | 3 |
1 | Jarak ke Ibukota Kecamatan | 10 Km |
2 | Jarak ke Ibukota kabupaten/Kotamadya | 36 Km |
3 | Jarak ke Ibukota Propinsi | 199 Km |
4 | Waktu tempuh ke Ibukota Kecamatan | 0,25 Jam |
5 | Waktu tempuh ke Ibukota Kabupaten | 1,5 Jam |
6 | Waktu tempuh ke pusat Fasilitasi terdekat (Ekonomi, Kesehatan, Pemerintahan) | 1 Jam |
Catatan :
Diukur dengan mempergunakan alat transpotasi yang digunakan masyarakat umum di Desa/Kelurahan yang bersangkutan.
Secara geografis Desa Carenang Udik memiliki luas wilayah 330 Ha, yang merupakan dataran rendah, yang mempunyai ,ketinggian dari permukaan laut 10-45 Meter. Curah hujan rata-rata pertahun 8,11 mm dengan keadaan suhu rata-rata 32 C.
Adapun batas-batas wilayah Desa Carenang Udik adalah sebagai berikut:
· Sebelah Utara : Desa Jayanti
· Sebelah Selatan : Desa Nyompok
· Sebelah Timur : Kali Cidurian
· Sebelah Barat : Desa Gabus
Desa Carenang Udik terdiri dari 5 RW dan 17 RT, yang mempunyai sekitar 16 kampung diantaranya :
1) Lengka
2) Maja I
3) Maja II
4) Blok Salam
5) Bojong
6) Carenang I
7) Carenang II
8) Bugis
9) Geredug I
10) Geredug II
11) Rancagede
12) Lame
13) Pabuaran
14) Masigit
15) Babat
16) Pesing Pasir
17) Pesing Lebak
Keadaan alam desa Carenang Udik pada umumnya masih terkesan asri. Hal ini terlihat belum terdapat polusi udara. Wilayah Carenang Udik ini, dipenuhi dengan persawahan yang menghampar luas, sehingga menjadikan desa ini sebagai daerah pertanian. Pengaruh dari keadaan alam yang masih terjaga menjadikan suhu alam yang segar dan menyejukkan serta keadaan tanah yang cukup subur. Untuk terus menjaga keasrian alam desa ini maka perlu adanya suatu upaya pelestarian linhkungan alam.
Namun sangat disayangkan, di Desa yang asri ini ternyata penyediaan air bersih masih kurang. Sungai yang ada pun terlihat sangat kotor karena sungai tersebut telah digunakan menjadi tempat segala aktifitas MCK, hal ini disebabkan kurangnya pemahanan dari masyarakat akan arti penting lingkungan hidup.
2.2 Keadaan Penduduk
Penduduk Desa Carenang Udik sebagian besar adalah penduduk asli yang berjumlah sekitar 3844 Jiwa yang memiliki kepadatan penduduk sekitar 2000 per km.. Dengan mata pencaharian penduduk sebagai petani, dimana pemilik Tanah Sawah adalah sekitar 417 orang, pemilik Tanah Tegal/Ladang sekitar 185 orang dan buruh tani sekitar 164 orang. Dilhat dari angkatan kerja, penduduk yang Usia Kerja sekitar 1735 orang, Penduduk Usia Kerja yang bekerja sekitar 1083 orang dan penduduk Usia Kerja ang belum bekerja sekitar 652 orang.
Seperti masyarakat pedesaan pada umumnya, .masyarakat Carenang Udik sangat kental dengan nuansa keislamannya, karena masyarakatnya 100% adalah muslim. Hampir setiap hari kegiatan pengajian selalu diadakan di tiap RT nya secara bergiliran. Rasa ketakwaan yang tinggi ini tercermin pula dengan adanya kewajiban bagi siswa SD putrinya untuk memakai jilbab.
Ada beberapa hal yang perlu kita kaji terhadap keadaan penduduk didesa Carenang Udik diantaranya:
a. keadaan Penduduk Dalam Pendidikan
Pendidikan merupakan investasi masa depan. Pendidikan merupakan pelita kesejahteraan rakyat, dan pendidikan juga nerupakan pilar pembangunan bangsa. Pendidikan memiliki peranan yang sangat besar dan potensial dlam mempersiapkan dan mengubah tatanan kondisi pada aspek-aspek sumber daya manusia. Etika, Polotik dan Hukum merupakan suatu kemustahilan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bila dalam masyarakat mengabaikan wacana pendidikan. Karena dengan pendidikanlah sumber daya manusia dapat ditingkatkan, demikian pula pengetahuan, pemahaman dan keinginan untuk menerapkan etika ditumbuh kembangkan, serta dengan pendidikan pula kesadaran dan keinginan untuk menegakan hokum dikembangkan. Oleh karena itu dengan sendirinya menuntut peranan besar di era pendidikan.
Melihat begitu pentingnya arti sebuah pendidikan, mayarakat Carenang Udik pun mempunyai perhatian yang cukup besar terhadap pendidikan. Namun sangat disayangkan, semangat yang menggelora terkadang harus surut oleh keadaan pendidikan yang cukup memprihatinkan. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan di Desa ini sangat kurang, baik secara fisik maupun non fisik. Dimana kondisi fisik sekolah yang jauh dari sempurna, minimnya jumlah tenaga pengajar, kurangnya buku-buku bacaan dan perlengkapan penunjang yang lainnya. Selain perekonomian masyarakat pun masih rendah yang menyebabkan masyarakat tidak dapat melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Di desa Carenang Udik memiliki 2 (dua) Sekolah Dasar Negri yaitu SDN Bojong Neros dan SDN Carenang Udik , 1 Madrasah Ibtida’iyah, 1Mts, 1 MA dan pendidikan luar sekolah yang bernuansa islam seperti TPA, dan madrasah – madrasah serta 1 Pesantren Modern (Darul Falah).
b. Keadaan Penduduk Dalam Hukum
hukum merupakan suatu norma yang mengajak masyarakat untuk mencapai suatu cita-cita serta keadaan tertentu, yang juga memuat tentang adanya suatu kesepakat mengenai apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan, hal ini untuk menciptakn suatu keharmonisan di dalam suatu masyarakat. Oleh karena itu aspek hokum dalam kehidupan bermasyarakat sangatlah penting dan tentunya kesadaran masyarakat akan pentingnya sebuah hokum harus terus dikembangkan.
Pada umumnya, masyarakat Carenang Udik telah memahami arti sebuah hokum, dimana kesadaran masyarakat terhadap hokum cukup tinggi. Inilah yang menyebabkan di desa Carenang Udik terlihat aman dan tentram. Tindak kejahatan criminal sangat jarang terjadi.
c. Mata Pencaharian Penduduk
Penduduk desa Carenang Udik pada umumnya bermata pencaharian adalah petani, disamping itu ada pula yang menjadi buruh,peternak dan pengolah limbah plastik.
Pertanian yang mereka lakukan masih bersifat tradisional, dimana pengelolaan pertaniannya dengan cara tadah hujan, sehingga pertanian yang ada sangat bergantung pada hujan. Inilah yang menjadi kendala di bidang pertanian untuk terus berkembang. Dengan sistem pertanian yang sederhana ini menjadikan hasil produksi pangan kurang memuaskan karena mereka dalam mengolah lahan pertanian tidak menggunakan tekhnologi modern dalam pertanian. Rata-rata pertanian yang mereka lakukan mayoritas hanya menanam padi.
d. Keadaan Penduduk dalam Ekonomi
Dengan mayoritas mata pencaharian penduduk sebagai petani maka segi ekonomi pendudukpun masih dikatakan menengah kebawah. Oleh karena itu, tingkat perekonomian penduduk masih lemah. Tetapi dengan ekonomi keluarga yang kurang, tingkat pendidikan untuk standar pedesaan sudah maju. Penduduk berupaya untuk menyekolahkan anaknya supaya perekonomian keluarganya selangkah demi selangkah bisa meningkat.
2.3 Administrasi Desa
Sistem administrasi kelurahan Carenang Udik pada umumnya belum tertata dengan baik, salah satu faktornya adalah dikarenakan sarana dan prasarana kelurahan yang kurang memadai, misalnya kondisis bangunan Balai Desa yang tidak terawat dan perlu adanya perbaikan, sehingga Balai Desa jarang digunakan. Dilihat dari segi kelengkapan Administrasi juga masih sangat kurang, ini dikarenakan Arsip-arsip kelurahan yang tidak tersusun dan terkumpul rapih, bahkan hamper semua arsip bukan terkumpul di Balai Desa melainkan di rumah Sekretaris Desanya.
Kinerja aparatur Desanya masih kurang maksimal, bahkan masih ada pejabat desa seperti ketua RT/RW yang tidak mengetahui tugas, fungsi dan wewenang amanah yang mereka embank sehingga memerlukan pembinaan, arahan, dan peningkatan kualitas kerja yang lebih baik lagi.
Koordinasi antara pengurus kelurahan sangat kurang, hal ini disebabkan salah satu faktornya adalah sarana transportasi yang kurang memadai, sehingga untuk melakukanpertemuan sangat sulit dengan kondisi saling berjauhan. In berdampak pada kinerjamereka yang menjad sangat kuarang maksimal.
2.4. Potensi Desa
wilayah Desa Carenang Udik berpotensi sebagai areal pertanian dan perkebunan, menandakan sebagian besar masyarakatnya hidup dari bertani. Selain Padi, banyak pula tanaman yang lain diantaranya Pisang, Kelapa dan yang lainnya perlu terus dikembangkan.
Selain pertanian dan perkebunan, di Carenang Udik terdapat pula pengolahan limbah Plastik dan kain perca, namun masyarakatnya hanya sevbagai pengumpul limbah aja, in juga harus menjadi perhatian, masyarkat seharusnya yang menjadi pengelola secara langsung limbah-limbah tersebut karena ini akan sangat menguntungkan.
Sarana olahraga yang ada yaitu lapangan sepak bola merupakan potensi yang cukup besar bagi pemuda untuk mengembangkan diri dalam prestasi olahraga.
Penduduk Carenang Udik yang menganut agama Islam, sangat mendukung Visi Banten 2006 yang termuat dalam Rencana Strategis Provinsiu Banten yaitu “Iman dan Takwa landasan Pembangunan Menuju Banten Mandiri, Maju dan Sejahtera”. Dari visi tersebut secara tegas dinyatakan iman dan taqwa sebagai suatu landasan yang akan mengarahkan seuruh dinamika embangunan di Provinsi Banten. Hal tersebut merupakan manifestasi dari kuatnya keinginan kita untuk menata kehidupan yang lebih baik secara duniawi dan ukhrowi. Iman dan taqwa merupakan suatu faktor penting guna terwujudnya kehidupan agamis yang merupakan salah satu factor penting bagi keberhasilan pembangunan seutuhnya, secara materil maupun spiritual.
2.5 Masalah dan Kebutuhan Masyarakat
berdasarkan hasil observasi kelapangan dan juga hasil dari Urung Rembug dengan para pengurus kelurahan, para tokoh masyarakat dan para pemuda Carenang Udik, ada beberapa masalah yang terjadi di desa Caenang Udik diantaranya adalah :
F Dalam bidang pendidikan
Masyarakat Carenang Udik pada dasarnya memiliki kesadaran yang cukup tinggi terhadap pendidikan, namun hal itu tidak didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Bangunan sekolah yang ada pun perlu adanya renovasi dan penambahan pembangunan lagi. Ada dua Sekolah Dasar Negeri yang kondisinya hamper sama dimana ruangan kelasnyanya tidak memadai untuk menampung siswa, sehingga siswa kelas tiga ruangannya disatukan dengan kelas tiga, bahkan ada siswa yang kegiatan belajar mengajarnya yang di ruangan guru, hal ini jelas sangat mengganggu keefektifan kegiatan belajar mengajar. Selain itu ruangan yang kurang bersih dan berdebu karena lantainya yang belum di keramik. Kondisi mej dan kursipun sangat memprihatinkan. Selain kondisi fisik sekoah yang memprihatinkan, tenaga pengajar disana pun sangat minim.
Perekonamiam masyarakat juga mempengaruhi pada pendidikan, dimana masyrakat Carenang Udik pada umumnya tingkat perekonomian yang masih rendah, menyebabkan mereka tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
F Organisasi Kepemudaan
Kegiatan kepemudaan sangat kurang dumana kegiatan Kepemudaan Biasanya hanya untuk menghilangkan kejenuhan.
F Administrasi Desa
Pada umumnya system administrasi desa belum tertata dengan baik, banyak arsip-arsip yang tercecer bahkan data penduduk terbaru belum ada. Sarana dan prasarana yang kurang memadai, koordinasi antar pengurus kelurahan sangat kurang sehingga kinerja para aparatur desa balum maksimal.
F Pertanian
Pengelolaan pertanian hanya mengandalkan air hujan (sawah Tadah Hujan), tidak adanya saluran irigasi yang dapat menunjang kegiatan pertanian disana, selain itu para petani belum menggunakan teknologi pertanian yang mutakhir, mereka hanya menggunkan alat-alat tradisional.
F Bidang Ekonomi
Tidak adanya modal kerja untuk memulai usaha, kultur masyarakat yang masih mempunyai pemikiran bahwa penghasilan adalah berasal dari menjadi buruh. Dilihat letak strategis desa Carenang Udik dengan perbatasan Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Lebak sehingga rutinitas mencari lahan pekerjaan sangat mudah, oleh karena itu hampir mayoritas para penduduk khusus nya para pemuda mencari pekerjaan diluar desa Carenang Udik sebagai buruh di sektor Industri.
BAB III
PROGRAM DAN PELAKSANAAN KEGIATAN
KULIAH KERJA MAHASISWA
3.1 Program Kerja Kuliah Kerja Mahasiswa
Dalam pelaksanaan program kerja KKM ada beberapa tahapan -tahapan dalam pelaksanaannya, yaitu:
- tahap obervasi
tahap observasi kami lakukan pada minggu pertama agenda KKM. Observasi ini dilakukan dengan melihat atau survey langsung kelapangan/lokasi KKM. Dalam melakukan observasi ini, anggota kelompok dibagi menjadi beberapa tim survey. Tim survey ini dibagi berdasarkan pembagian wilayah desa Carenang Udik. Selain itu juga ada tim yang survey ke Bala Desa.
- Tahap Urung Rembug
Untuk memperkuat hasil survey dilapangan, kami melakukan urung rembug. Dalam Urung rembug ini, kami mengundang para pengurus kelurahan Carenang Udik, ketua RT dan RW, tokoh masyarakat dan pemuda.
- Tahap analisis permasalahan
Setelah melakukan observasi kami mendapat beberapa permasalahan yang ada di Carenang Udik. Untuk merumuskan permasalahan-permasalahan tersebut, tiap tim mempresentasikan hasil surveinya. Data hasil survey dilapangan, kami analisis. Analisis data dilakukan dengan cara melihat SWOT (Strengh, Weakness, Oportunaiti, Trenght) yang ada. Setelah dianalisis ternyata permasalahan yang timbul diantaranya adalah permasalahan Administrasi Desa, Pendidikan serta Ekonomi. (Inventarisasi masalah terlampir).
- Tahap inventarisasi masalah
setelah melakukan analisis terhadap permasalahan yang kami hadapi dilapangan, kami menginventarisasi permasalahan tersebut. Inventarsasi maslah ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam penyusunan dan pelaksanaan program kerja KKM.
- tahap perumusan penyususnan dan tujuan program kerja.
Dalam penyususnan program kerja, kami mengacu pada program-program pemerintah daerah yang dalam hal ini kami hanya sebagai fasilitator. Adapun program pemerintah daerah diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pemuda dan Pramuka
2. PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga)
3. Pemerintahan Desa
4. Peternakan
5. Keamanan, ketertiban dan keindahan
Selain itu program yang kita laksanakan berdasarkan hasil inventarisasi masalah serta disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Carenang Udik.
- Tahap pelaksanaan Program Kerja
Pelaksanaan program kerja kami lakukan pada minggu kedua agenda KKM. Dalam pelaksanaan program kerja ini, kami membagi PJ (penanggungjawab) dalam setiap program kerja. (Agenda Kegiatan terlampir)
- Tahap evaluasi program kerja
Tahap evaluasi dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu Tahap evaluasi harian yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan dan permasalahan setiap hari baik itu tentang program kerja KKM maupun aktivitas haria anggota, Tahap evaluasi mingguan dimana bertujuan untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan dan hambatan agenda kegiatan pokok yang telah terlaksana setiap minggunya,terakhir adalah tahap evaluasi akhir yaitu evaluasi terhadap keseluruhan kegiatan KKM dari awal sampai akhir.
- Tahap pembuatan Laporan Akhir
Dalam tahap ini, kami membuat laporan dari semua kegiatan selama KKM. Dalam laporan ini kami menggambarkan secara deskriptif tentang keadaan desa Carenang Udik, permasalahan yang terjadi selama di lapangan serta memberikan gambaran mngenai program kerja yang telah dilaksanakan serta keberhasilan yang dicapai serta kendala-kendala yang dihadapi.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada dasarnya program kerja yang kami laksanakan mengacu pada beberapa program Pemerintah Daerah, yaitu
- Pemberdayaan Pramuka dan kepemudaan
- PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga)
- Peternakan
- Administrasi Pemerintahan Desa
- Ketertiban, Keamanan dan Keindahan
selain itu mengacu juga pada permasalahan-permasalahan yang ada di desa Carenag Udik yang kami himpun dalam inventarisasi masalah (sebagaimana terlampir).
Adapun program kerja KKM kelompok 53 adalah sebagai berikut:
Ø Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan ada beberapa program kerja yang telah terlaksana diantaranya adalah:
§ Bimbel
Sasaran dari kegiatan Bimbel ini anak-anak warga carenang Udik. Dalam kegiatan tersebut, kami memberikan bimbingan belajar kepada anak-anak warga desa Carenang Udik tentang 3 komponen skill dalam pendidikan yang harus dikuasai oleh masyarakat kita yaitu membaca, menulis, dan berhitung (CALISTUNG). Disamping 3 komponen skill tersebut, kami juga memberikan bahasa inggris dasar sebagai skill penunjang yang juga harus dimiliki masyarakat.
§ Perpustakan Keliling
Kegiatan ini pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan minat baca bagi anak-anak sekolah dasar. Dalam kegiatan perpustakaan keliling ini kami bekerjasama dengan pihak Perpustakaan Daerah Banten yang telah membantu kami dalam penyediaan buku-buu bacaan. Perpustakaan Keliling in dilaksanakan selama dua hari yang bertempat di SD Bojong Neros dan SD Carenang Udik.
§ Leadership Training
Kegiatan ini berupa suatu bentuk pelatihan kepemimpinan bagi OSIS Darun Ni’am yang bertujuan untuk membentuk jiwa kepemimpinan. Latihan kepemimpinan ini penting untuk diketahui oleh para siswa/I sekolah agar mereka dapat menjalankan suatu organisasi dengan baik. Dalam kegiatan ini kami memberikan materi tentang Leadership, pengenalan administrasi organisasi dan juga tentang problem solving. Dalam penyampaian materi selalu diikuti oleh simulasi, hal ini bertujuan agara siswa mampu mempraktekannya secara langsung.
Ø Bidang Administrasi Pemerintahan Desa
Kegiatan yag dilaksanakan pada dasarnya berupa perapihan administrasi desa. Dalam kegiatan ini, kami memberikan penyuluhan kepada aparatur desa tentang administrasi desa yang baik. Selain itu kami bekerjasama dengan aparatur desa membuat bagan struktur kepengurusan desa.
Ø Bidang PKK
§ Penyuluhan PKK
Kegiatan inti yaitu berupa penyuluhan mengenai pentingnya PKK dan memotivasi para kaum ibu di desa Carenang Udik agar dapat aktif kembali dalam kegiatan PKK. Dalam kesempatan ini kami dipercaya oleh ibu-ibu PKK untuk membantu mereka dalam membentuk kepengurusan baru serta membuat program kerja PKK. Selain itu, kami memberikan pula pelatihan kerajinan tangan, ini diharapkan dapat dikembangkan oleh ibu-ibu PKK sebagai suatu bentuk usaha mandiri.
§ Kegiatan Posyandu
Kegiatan ini berupa pemeriksaaan kesehatan bagi Balita dan para ibu di Desa Carenang Udik. Kegiatan Posyandu ini dipusatkan di kampung maja II. Balita yang datang keposyandu pada kesempatan itu adalah sebanyak 46 orang dan 5 orang ibu hamil. Balita yang datang ke posyandu umumnya mempunyai masalah dengan kurang gizi bahkan ada beberapa diantaranya yang mengalami gizi buruk. Tetapi hal ini akan segera diatasi dengan bantuan makanan bergizi dari puskesmas kopo.
Ø Bidang Hukum
§ Penyuluhan Narkoba
Kegiatan yang dilakukan adalah berupa penyuluhan anti narkoba kepada siswa/I Mts ataupun MA Darun Ni’am Carenang Udik, Kopo. Penyuluhan tersebut disampaikan oleh
a. Pengenalan bentuk, jenis, efek, serta gejala penggunaan narkoba.
b. Beberapa faktor yang bisa mengakibatkan pernyalahgunaan narkoba. Ini terdiri dari faktor lingkungan, faktor individu, serta faktor zat.
c. Ancaman hukuman tentang narkoba.
d. Cara penanggulangan yaitu melakukan penerangan kepada masyarakat, melakukan patroli oleh pihak yang berwenang, represif (penindakan) kepada para produsen dan konsumen narkoba.
Selain penyampaian materi, diadakan pula pemutaran kaset VCD yang menceritakan tentang pergaulan hidup bebas para pemuda yang mengkonsumsi obat-obat terlarang, yang bisa menghancurkan jiwa para generasi muda.
Ø Pemberdayaan Kepemudaan
Dalam rangka pemberdayaan pemuda di desa Carenang Udik, ada beberapa kegiatan yang kami lakukan yaitu diantaranya kegiatan kerja bakti. Dalam kerja bakti ini kami bersama-sama dengan para pemuda dan juga tokoh masyarakat setempat membersihkan masjid dan tempat disekitarnya. Selain itu kami juga mencoba mengaktifkan kegiatan keolahragaan.
3.2 Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program kerja Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) di Desa Carenang Udik Kecamatan Kopo dimulai pada tanggal 3 – 27 Juli 2006. Program kerja ini terlaksana dengan baik, walaupun kami menghadapi kendala. Namun, hal itu tidak menjadi penghalang yang berarti, kami menjadikan semuanya sebagai suatu pelajaran yang berharga untuk menjadi lebih baik. Dalam setiap pelaksanaan program kerja kami selalu membagi PJ(penanggung Jawab) atau Job Description, hal in dimaksudkan untuk menjalin suatu kerjasama yang baik antar anggota kelompok. Keberhasilan dalam melaksanakan setiap program kerja ini tak lepas dari peranan dan partisipasi masyarakat Carenang Udik, baik itu pihak aparatur desa, tokoh masyarakat/ulama
3.4. Hasil Kegiatan
secara umum hasil dari program KKM yang kami lakukan adalah menitikberatkan pada bidang pendidikan dan pemberdayaan aparatur desa serta kepemudaan. Sebagian besar program kerja yang kami laksanakan berbentuk pembinaan dan penyuluhan, yang diharapkan masyarakat dapat memahami dan termotivasi untuk mengembangkan desanya dengan baik.
3.5 Faktor Pendorong
Faktor-faktor yang mendukung keberhaslan Program Kerja diantaranya adalah :
– Kepercayaan antar anggota kelompok, kerjasam dan kesadaran yang tinggi akan sebuah amanah besar dari kerja KKM sehingga menjadikan kami sebagai sebuah “Team Work” yang solid.
– Adanya pembagian tugas yang jelas dalam menjalankan setiap pelaksanaan program kerja, sehingga masalah-masalah yang kami hadapi selalu dapat terselesaikan dengan baik, dan semua anggota selalu ikut berpartisipasi dalam mensukseskan kegiatan KKM ini.
– Dukungan motivasi baik secara materi maupun spirit dari Dosen Pembimbing sangatlah besar, kedekatan dengan dosen pembimbing sangat terasa, sehingga selalu memunculkan semangat tersendiri di dalam kelompok.
– Dukungan pun tak terlepas datang dari pihak pengurus kecamatan Kopo, kelurahan Carenang Udik, tokoh masyarakat, serta para pemuda, yang selalu ikut berpartisipasi mensukseskan kegiatan KKM.
3.6 Faktor Penghambat dan Upaya Penanggulangannya
3.6.1 Faktor Penghambat
Internal :
– Kesiapan peserta KKM belum maksimal, sehingga ketika terjun ke lokasi KKM masih sedikit kebingungan dalam menyusun program kerja
– Peserta KKM yang belum saling mengenal satu sama lain baik sifat dan karakter masing-masing, sehingga membutuhkan waktu beradaptasi untuk saling memahami antara satu dengan yang lainnya.
– Belum maksimalnya kesipan pihak penyelenggara KKM (LPPM Untirta) baik secara konsep maupun teknis, sehingga parameter keberhasilan dan tindak lanjutnya masih perlu diperjelas
Eksternal :
– Minimnya informasi yang didapat tentang kelurahan, khususnya informasi tentang Data Kependudukan
– Masyarakat yang mengikuti penyuluhan yang tidak memenuhi target yang telah ditentukan apabila dipusatkan pada satu kampung.
– Adanya anggapan yng keliru dari sebagian masyarakat, bahwa KKM akan mendatangkan keuntungan secara materil.
– Minimnya sarana transportasi yang di dapatkan ketika peserta Kuliah Kerja Mahasiswa membutuhkannya untuk kelancaran pelaksanaan program kerja.
3.6.2 Upaya Penanggulangannya
Dengan berbagai permasalahan yang terjadi baik dalam internal maupun eksternal. Kami mencoba semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan kita agar kegiatan atau program KKM berjalan denganlancar.
Permasalahan yang terjadi di internal kelompok diselesaikan dengan cara musyawarah dengan penuh nuansa kekeluargaan. Musyawarah ini dilakukan dalam evaluasi harian kelompok, agar setiap permasalahan baik yang berhubungan dengan pembagian kerja, keuangan kelompok ataupun masalah pribadi yang lain bias dselesaikan dengan baik.
Sedangkan permasalahan yang terjadi secara internal kami selesaikan dengan mengadakan acara Anjang Sono kesetiap masyarakat Carenang Udik dan mengadakan Urung Rembug dengan para pengiris desa, tokoh masyarakat/uama, serta para pemuda untuk menjelaskan tentang tujuan KKM, meluruskan anggapan masyarakat bahwa KKM bukan suatu kegiatan memberikan keuntungan berupa materil, tetapi kami berusaha menyumbangkan pemikiran dan gagasan tentang upaya untuk pengembangan Desa Carenang Udik. Selain itu dalam kegiatan Urung Rembug ini bermaksud untuk mengidetifikasi permasalahan yang ada di desa Carenang Udik serta mengetahui harapan-harapan masyarakat.
3.7 Potensi Desa Yang dapat di Kembangkan
Setiap desa pasti memiliki sumber daya yang dapat di kembangkan, potensi tersebut belum menghasilkan produksi yang maksimal. Maksudnya potensi yang ada perlu adanya pengembangan atau perhatian maksimal guna pemberdayaan desa.
Potensi yang dapat dikembangkan di desa Carenang Udik terdiri atas sumberdaya manusia dan sumberdaya alam. Sumberdaya manusia berkaitan dengan kompetensi dan keahlian seseorang dalam memberdayakan sumberdaya yang dimiliki. Sumber daya alam berkaitan dengan potensi yang berasal dari hasil alam.
Penduduk yang agamis merupakan salah satu potensi yang layak dikembangkan untuk menciptakan kehidupan masyarakat religius. Peningkatan pemahaman keagamaan merupakan cara yang tepat untuk pengembangan potensi masyarakat islami. Hal ini akan sangat mendukung Visi Banten 2006 yang termuat dalam Rencana Strategis Provinsiu Banten yaitu “Iman dan Takwa landasan Pembangunan Menuju Banten Mandiri, Maju dan Sejahtera”. Dari visi tersebut secara tegas dinyatakan iman dan taqwa sebagai suatu landasan yang akan mengarahkan seuruh dinamika pembangunan di Provinsi Banten. Hal tersebut merupakan manifestasi dari kuatnya keinginan kita untuk menata kehidupan yang lebih baik secara duniawi dan ukhrowi. Iman dan taqwa merupakan suatu faktor penting guna terwujudnya kehidupan agamis yang merupakan salah satu faktor penting bagi keberhasilan pembangunan seutuhnya, secara materil maupun spiritual. Oleh karena itu pembinaan sejak dini perlu ditingkatkan, hal ini untuk mencetak generasi muda yang berkualitas baik seara jasmani maupun rohani. Pembinaan terhadap para pemuda pun harus secara intensif dilakukan agar tidak terjdi pergaulan yang bebas akibat arus westrnisasi.
Sumber daya alam yang perlu dikembangkan adalah peningkatan kualitas pertanian sebagai salah satu asset desa yang harus diberdayakan. Namun tidak adanya sarana perairan sawah dalam arti irigasi yang mendukung menjadikan desa Carenang Udik menjadi salah satu desa yang kemajuan nya terhambat dari berbagi segi,salah satunya dari sektor ekonomi. Terlepas dari semua itu, keadaan desa yang msih asri juga perlu terus dijaga kelestariannya agar tetap alami sebagai warisan anak cucu. Selain itu salah satu potensi desa yang ada adalah perkebunan warga yang mampu menopang kehidupan sehari-hari warga desa Carenang Udik. Hasil perkebunan warga yang mempunyai nilai jual di masyarakat antara lain, Pisang, Kelapa, Ketela, Singkong dan Umbi-umbian
Diperlukan dukungan dan kerja samadari berbagai pihak untuk dapat mengoptimalkan potensi-potensi alam yang ada di desa Carenang Udik agar dapat menompang kesejahteraan dan kehidupan perekonomian masyarakat desa Carenang Udik ke depan nya.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan secara langsung di lapangan, secara umum kami dapat menyimpulkan tentang kondisi kelurahan Carenang Udik yaitu sebagai berikut :
F Masyarakat Desa Carenang Udik mencerminkan masyarakat yang islami, hal ini terlihat dari masih aktifnya kegiatan pengajian yang dilakukan hampir setiap hari secara bergantian di tiap kampungnya. Selain itu di Carenang Udik banyak terdapat pesantren yang cukup terkenal.
F Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah bertani, namun kegiatan bertani hanya mengandalkan air hujan, sehingga hasil pertanian yang didapat kurang memuaskan.
F Dilihat dari sistem administrasi desanya, sistem administrasi desa Carenang Udik belum tertata dengan rapi. Hal ini terlihat dari gedung Balai desanya yang tidak tertata dengan baik, bahkan balai desa jarang sekali digunakan untuk melakukan progam-program kelurahan. Fasilitas perangkat-perangkat desa belum tersedia secara memadai, koordinasi antar aparat desa pun sangat kurang sehingga kegiatan desa selalu terhambat, hal ini disebabkan masih kurang pemahaman atau tidak mengetahuinya para pengurus akan tugas, tanggungjawab dan wewenang masing-masing, sehingga kinerja dari pengurus tersebut masih kurang. Hal ini pula yang menyebabkan arsip-arsip kelurahan mengenai data kependudukan tercecer bahkan data-data terbaru tidak ada.
F Kesadaran masyarakat Carenang Udik akan sebuah arti pendidikan cukup tinggi, namun hal ini tidak didukung dengan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang baik dan memadai.
F penyediaan air bersih sangat kurang bahkan sering terjadi kekeringan.
4.2. Saran
Dari hasil evaluasi pelaksanaan program Kuliah Kerja Mahasiswa di Desa Carenang Udik, kami dari kelompok 53 mengajukan beberapa saran, yaitu sebagai berikut :
- Saran Kepada Pemerintah Setempat
C Melakukan pendekatan partisipatif dan pembinaan sebagai tindak lanjut dari hasil program KKM Untirta 2006
C Melakukan perencanaan strategis pembangunan wilayah di tiap-tiap kelurahan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan potensi yang dimiliki.
C Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kinerja aparatur desa dalam melayani masyarakat.
C Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang lebih memadai, untuk menghasilkan sumber daya manusia yang bewrkualitas.
C Meningkatkan sarana dan prasarana kelurahan untuk mendukung kinerja para aparatur desa.
- Saran Kepada Pihak LPPM Untirta
C Pihak LPPM Untirta dalam hal ini sebagai panitia dari kegiatan KKM, hendaknya menyiapkan konsep KKM secara matang, dimana bukan hanya konsep saat akan pelaksanaan KKM saja namun harus ada onsepan untuk follow up atau tindak lanjut dari hasil kegiatan KKM, hal ini bisa dilakukan dengan menjalin koordinasi dengan pemda setempat.
C Dalam hal pembekalan KKM sebaiknya dilakukan dengan serius, dimana pembekalan yang akan diberikan lebih berisi program KKM secara konseptual dan teknis serta informasi terkini tentang gambaran lokasi KKM, sehingga ketika peserta KKM diterjunkan ke lapangan sudah mempersiapkan segala sesuatunya.
C Pembagian kelompok, sebaiknya sudah diumumkan jauh-jauh hari, sehingga sebelum terjun ke lokasi peserta KKM sudah saling mengenal dan bisa saling beradaptasi antara yang satu dengan yang lainnya. Selain itu, kesiapan kelompok lebih matang.
C Pengontrolan ke lokasi KKM harus lebih diintensifkan lagi, pungsi dari POKJA Kecamatan harus dimaksimalkan, sehingga tidak ada kesan terlantarkan. Serta koordinasi antara POKJA Kecamatan dengan setiap kelompok KKM juga harus diintensifkan, sehingga akan mempermudah mandapat informasi tentang perkembangan KKM.