2.3. Teori Kuantitas Uang
2.3.1 Biografi John Maynard Keynes
John Maynard (JM) Keynes adalah seorang tokoh pemikir ekonomi dan keuangan Inggris. Dunia sejarah ilmu ekonomi semakin sempurna karena munculnya berbagai pemikiran mengenai ekonomi dan keuangan yang baru dari berbagai hasil pemikiran J.M, Keynes yang dinilai para ahli ekonomi sebagai ekonomi modern. Kemudian ia dikenal sebagai tokoh yang menyebabkan lahirnya mazhab baru yakni mazhab Keynes.
John Maynard Keynes dilahirkan di
Dilihat dari sifat hidup Karl Marx, ia seorang pendendam, banyak mengalami kesulitan dalam hidup-hidupnya, pemurung dan kecewa, seperti diketahui ia adalah perencana “hancurnya Kapitalisme”.
Keynes dibesarkan pada zaman Ratu
Keynes mencurahkan segala isi hatinya dengan
Nama John Maynard Keynes adalah sebuah nama Inggris yang kuno. Dan hasil pengusutan mengenai asal usul tokoh pemikir ekonomi ini, sampai pada nama William de Cahagnes dan tahun 1066, ternyata Keynes ialah seorang tradisionalis. Kecakapan serta sifat-sifat baiknya diperoleh secara turun temurun.
Ia menjadi dosen dalam mata kuliah ilmu ekonomi dan keuangan di
Di samping itu Keynes juga menjadi anggota Royal Cominision, sebagai Treasury (1915-1919) dan pada bulan Januari 1919 Ia menjadi utusan utama Inggris ke Konferensi Perdamaian Paris. Sebagai utusan konferensi itu, ia mengundurkan diri pada bulan Juni 1919. Pengunduran Keynes itu sebagai tindakan protesnya terhadap pasal perampasan dalam Perjanjian Versailles. Karena menurut Keynes bahwa dalam Perjanjian Versailles itu terdapat rangsangan yang tidak disadari untuk kebangkitan yang lebih hebat lagi dan militerisme dan autarki Jerman. Ternyata apa yang diutarakan Keynes menjadi kenyataan, karena dalam kurun waktu 20 tahun ramalan Keynes itu benar-benar menjadi kenyataan. Munculnya Gerakan Nazi Fasis di bawah Hitler menjadi dominan di Jerman sejak tahun 1933, dan pada akhir tahun 1939 meletuslah Perang Dunia II yang jauh lebih dahsyat dari peperangan-peperangan sebelumnya.
Keynes waktu itu berpendapat bahwa Konferensi Versailles itu sebagai suatu penyelesaian dendam politik tanpa perhitungan yang tidak mempedulikan masalah yang mendesak pada waktu itu, dan hanya akan menghidupkan kembali Eropa menjadi sebuah kesatuan yang lengkap serta berfungsi.
Keynes nienikah dengan Lydia Lopokova, seorang penari balet.
Pada bulan Desember tahun 1919 itu pulalah Keynes menerbitkan bukunya yang berjudul The Economic Consequences of the Peace (Konsekuensi ekonomi dan perdamaian ) yang membuat Keynes terkenal.
Dan tahun 1921 sampai 1938 ia menjabat sebagai presiden komisaris dan National Mutual Life Assurance Society dan memimpin suatu perusahaan investasi.
Pada tahun 1936, Keynes menerbitkan lagi hasil pemikirannya yang terpenting dan terkenal hingga sekarang yakni The General Theory of Employment, Interest, and Money (Teori Umum mengenai Lowongan/Peluang Kerja, Bunga dan Uang).
Dalam bukunya itu diungkapkan bahwa penghasilan dan peluang/ lowongan kerja itu ditentukan oleh jumlah pengeluaran swasta dan negara. Pendapat ini dinilai para ahli ekonomi dunia sebagai suatu penyimpangan dan tradisi Neo-Klasik dan akhirnya menciptakan mazhab baru, mazhab ekonomi modern yang biasa dikenal dengan sebutan mazbab Keynes.
Selain buku-bukunya itu, Keynes juga menerbitklan buku hasil pemikirannya berjudul How to Pay for the War. Dalam bukunya itu Keynes mengutarakan suatu cara untuk menghindari terjadinya inflasi pada zaman perang yakni dengan jalan tabungan paksa atau tabungan penangguhan.
Pengaruh segala pemikiran Keynes sangat terasa di dalam pembuatan anggaran pada zaman perang Inggris.
Pada tahun 1941 Keynes diangkat menjadi direktur Bank of England (Bank Sentral Inggris) dan pada tahun 1942 Ia menjadi The First Baron Keynes of Tilton, yakni suatu gelar kerajaan yang sangat terhormat berkat sumbangan pikirannya yang sangat besar itu.
Keynes juga pernah memimpin delegasi Inggris ke Konferensi Moneter dan Keuangan PBB di Bretton Woods, Anierika pada bulan Juli 1944. Dan konferensi itu lahirlah apa yang dikenal dengan Dana Moneter International (International Monetary Fund/IMF) dan Bank Dunia (ZBRD yakni International Bank for Reconstruction and Development).
Keynes juga pernah menjadi perunding utama dari Anglo-American Loan (Kredit Inggris Amerika) pada tahun 1945.
Selain buku-bukunya yang telah disinggung di atas, ternyata masih banyak lagi karya pemikiran Keynes mengenai ekonomi dan keuangan. Seperti hasil pemikiran-pemikirannya yang berjudul Indian Currency and Finance (1913), A Treatise on Probability (1921), A Revision of Treaty (1922), A Tract on Monetaty Reform (1923), American ed., Monetary Reform (1924), a. Short View Of Russia (1925), The Economic Consequences of Mr Churchill (1925), The End Of Laissez Fair (1926), san Essays in Biography (1933).
2.3.2 Pendapat Keynes
Salah satu satu kecaman penting yang dikemukakan olehh Keynes ke atas analisis ahli-ahli ekonomi Kiasik adalah ke atas pandangan mereka mengenai pengaruh uang ke atas harga-harga dan tingkat kegiatan ekonomi. Keynes tidak sependapat dengan pandangani dari teori kuantitas bahwa dalam perubahan uang akan menimbulhan perubahan yang lama tingkatnya ke atas harga-harga dan bahwa perubahan dalam uang beredar tidak akan menimbulkan perubahan ke atas pendapatan nasional.
Mengenai perkaitan di antara uang yang beredar dengan harga-harga ia berpendapat dalam uang beredar dapat menaikkan harga-harga, tetapi kenaikan harga-harga itu tidak selalu sebanding dengan kenaikan dalam uang beredar. lagi pula kenaikan dalam uang beredar tidak selalu menimbulkan perubahan ke atas harga-harga. Di dalam keadaan di mana perekonomian menghadapi masalah pengangkutan yang cukup buruk, pertambahan dalam jumlah uang beredar tidak mempengaruhi harga-harga. Selanjutnya Keynes berpendapat pula harga-harga saja dipengaruhi oleh kenaikan uang beredar tetapi juga oleh kenaikan dalam ongkos produksi. Walaupun perubah tetapi apabila produksi bertambah kenaikan harga-harga akan berlaku.
Sebagai akibat dari pemisahan perekonomian selalu mencapai penggunaan tenaga kerja penuh maka menurut pendapat ahli-ahli ekonomi klasik pertambahaan dalam uang beredar tidak dapat menaikkan pemisahan bahwa perekonomian selalu mencapai penggunaan penuh tidak digunakan lagi dalam teori Keynes. Oleh karena menurut pendapat Keynes pertambahan dalam jumlah üang beredar menaikkan pendapatan nasional. Akan tetapi di antara pertambahan dalam uang beredar dengan kenaikan pendapatn nasional tidaklah sesederhana seperti yang dinyatakan oleh teori kuantiias. Apabila teori kuantitas tidak digunakan pemisahann bahwa penggunaan tenaga kerja penuh selalu tercapai dalam perekonomian, maka pandangan itu dapat dinyatakan secara berikut : sebelum tingkat penggunaan tenaga kerja penuh tercapai kenaikan dalam uang beredar akan menimbulkan kenaikan yang sama lajunya ke atas produksi dan harga-harga tetap stabil; tetapi sesudah tingkat penggunaan tenaga kerja penuh kenaikan uang beredar tidak akan menambah produksi tetapi menaikkan harga-harga yang lajunya adalah sama seperti kenaikan dalam uang beredar.
Keynes masih belum dapat menerima pandangan dari teori kuantitas yang disederhanakan itu. Menurut pendapatnya pengaruh dari kenaikkan uang beredar ke atas pendapatan nasional adalah lebih rumit daripa yang dinyatakan oleh teori kuantitas yang pemisahannya telah diubah sedikit itu. Menurut Keynes sampai di mana uang yang beredar akan menimbulkan perubahan ke atas pendapatan nasional tergantung kepada tiga faktor berikut:
1. Ciri-ciri keinginan masyarakat memegang uang.
2. Ciri-ciri keinginan para pengusaha untuk menanam modal.
3. Kecondongan mengkonsumsi marginal pendapatan nasional,
Uraian selebihnya dari bahagian ini akan menerangkan pandangan Keynes tersebut.
2.3.3 Tujuan-tujuan Memegang uang
1. Tujuan transaksi. Memegang uang untuk tujuan transaksi merupakan tujuan yang telah lama disadari. Di dalam perekonomian yang sudah sangat modern dan tingkat spesialisasinya sangat tinggi uang adalah sangat diperlukan. Tingkat spesialisasi yang tinggi hanya mungkin terjadi apabila pemilik uang dapat dengan mudah menggunakann untuk membeli barang-barang yang diingininya. Dalam keadan demikian setiap orang dapat mengkhususkan dirinya kepada pekerjaan yang ia sukai dan di mana ia mempunyai keahlian yang tinggi. Tujuan utama dari melakukan pekerjaan tersebut adalah untuk memperoleh upah atau uang yang dapat digunakannya untuk membeli barang-barang kebutuhannya.
2. Tujuan berjaga-jaga. Disamping itu untuk transaksi, uang diminta oleh masyarakat untuk menghadapi masa yang timbul di masa yang akan datang. Setiap orang tidak dapat menduga akan kejadian-kejadian yang mungkin berlaku di masa yang akan datang. Adakalanya keadaan-keadaan di masa akan datang lebih menguntungkan dari yang diramalkan, seperti misalnya mendapat loteri, memperoleh kenaikkan pangkat dan mendapat pekerjaan yang lebih baik. Tetapi masalah-masalah yang menyebabkan seseorang harus mengeluarkan uang yang lebih banyak juga selalu berlaku. Anggota keluarga mendapat sakit, kematian dalam keluarga dan kehilangan pekerjaan adalah berapa contoh masalah seperti itu. Untuk menghadapi masalah adalah buruk yang dapat terjadi secara tiba-tiba di masa yang akan datan, masyarakat akan memegang uang yang lebih banyak daripada yang diperlukan untuk transaksi.
3. Tujuan spekulasi. Akhirnya besarnya uang yang ingin dipegang oleh masyarakat ditentukan pula oleh keinginan untuk memegang uang yang akan digunakan untuk tujuan spekulasi. Masyarakat yang memegang uang untuk tujuan spekulasi selalu akan membuat pilihan di antara memegang uang atau menggunakan uang itu untuk membeli suat-surat berharga seperti