Makalah Bhs. Indonesia tentang Cerpen



KATA PENGANTAR






Assalamu’alaikum wr. Wb.
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT sebagai pencipta pemelihara alam semesta berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyusun makalah ini.
Dengan makalah ini bisa sebagai wahana untuk mencapai kompetisi yang meliputi pada penguasaan materi pokok sebagai pengetahuan dasar, meningkatkan keterampilan, menunjukkan peningkatan berfikir.
Pembelajaran bahasa indonesia ini tentang makalah akan mengarahkan pada pelatihan secara kratif. Kegiatan kreatif ini akan meningkatkan kemampuan kita dalam bahasa indonesia.
Dengan makalah ini untuk memenuhi kebutuhan dan keterampilan makalah ini menyajikan topik-topik dalam kehidupan sehari-hari contoh : cerpen.
Terakhir kami ucapkan terima aksih kepada guru yang telah memberikan pelajaran makalah ini. Semoga pelajaran ini lebih ditingkatkan dan banyak manfaatnya.
Wassalamu’alaikum wr. wb




Bayah,  24 Oktober 2010
Penyusun







DAFTAR ISI




Hal
KATA PENGANTAR..........................................................        i
DAFTAR ISI...................................................................       ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................      1
1.1.         Latar Belakang Masalah....................................      1
1.2.         Tujuan...........................................................      1
BAB II ISI......................................................................      2
2.1.         Pengertian Cerpen...........................................      2
2.2.         Unsur Intrinsik Cerpen......................................      2
2.3.         Contoh Cerpen...............................................      3
2.4.         Perbedaan Cerpen dengan Karya Sastra Lain.......      4
BAB III Penutup.............................................................      5
3.1.         Kesimpulan...................................................      5
3.2.         Saran.........................................................      5
DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah adalah kami membuat makalah tentang cerpen karena sebagian siswa – siswi belum memahami cerpen. Dengan ini kelompok kami akan menerangkan sedikitnya tentang cerpen dan makalah tentang cerpen yang telah dibuat oleh kelompok kami bermanfaat bagi kita semua.


1.2.   Tujuan
Tujuan dengan adanya makalah ini adalah :
1.            Menambah ilmu pengetahuan
2.            Meningkatkan kreatifitas
3.            Melatih kerjasama dengan teman
4.            meningkatkan kemampuan menulis dalam makalah
5.            Meningkatkan berbicara dalam diskusi.



BAB II
ISI




2.1.        Pengertian Cerpen
Cerpen adalah salah satu bentuk karya sastra yang berbentuk prosa atau karangan pendek (cerpen) yang berbentuk naratif. Cerpen mengisahkan sepenggal kehidupan manusia yang penuh pertikaian mengharukan / menyenangkan dan mengandung pesan yang tidak mudah dilupakan.


2.2.        Unsur-unsur intrinsik cerpen
-                Tema adalah sumber gagasan / ide cerita atau gagasan pokok yang dikembangakan menajdi sebuah karangan
-                Alur adalah urutan peristiwa sebab akibat yang menjalin suatu cerita. Ada alur maju, alur mundur, dan alur gabungan (gabungan dari alur maju dan alur mundur)
-                Tokoh adalah pelaku-pelaku dalam cerita. Tokoh dibedakan menjadi tiga, yakni protagonis (tokoh utama), antagonis (tokoh penentang), dan tritagonis (tokoh ketiga).
-                Sudut pandang adalah tempat atau titik darimana seseorang melihat objek karangan
-                Latar adalah waktu dan tempat serta keadaan sosial yang digunakan pengarang dalam menysuun cerita
-                Amanat adalah pesan moral yang terdapat dalam cerita.


2.3.        Contoh Cerpen
CELENGAN AYAM
Karya : Wayan
Celengan ayam itu ku timang-timang. Terasa berat ditanganku. Mungkin sudah ada beratus-ratus uang logam dan lembaran ribuan disana. Mungkin juga sudah cukup untuk membeli playstation impian ku. Tapi.... kembali terngiang ucapan ibu tadi siang.
“yan, bagaimana menurut mu kalau celengan ayammu tidak usah dunakan untuk membeli playstation?” ucap ibu Lirih.
“lalu mau digunakan untuk apa, bu?”
“ibu mempunyai rencana untuk memperluas kios kita dengan barang-barang kebutuhan rumah tangga lainnya. Kamu mengerti maksud ibu bukan, yan?”
“Iya, bu”
Ah seandainya saja ayah masih ada. Tentu ibu tidak perlu bersusah payah membuka kios seperti itu. Dengan kuelus-elus celengan ayam itu, ada rasa sayang untuk merelakan satu-satunya benda yang ku miliki itu.
Celengan yang kumiliki sejak kelas VII SMP setiap hari aku mengisinya dengan uang saku yang diberikan ayah ku. Sedikit demi sedikit hingga akhirnya menajdi seberat ini. Haruskah ku buka celengan itu untuk kuberikan pada ibu ?
Sekelebat wajah ibu membayang dipikiranku. Sejak ayah meninggal ibu terlihat semakin bertambah tua, mungkin karena beban berat yang harus ditanggungnya. Kubulatkan niat ku untuk merelakan celengan ayam itu. Untuk terakhir kali ku elus celengan itu. Selamat tinggal playstation perlahan ku angkat celengan itu dan kubanting ke lantai. Pyyar .... celengan itu pecah berkeping-keping. Uang logam dan lembaran uang kertas berserakan di lantai ku pungut satu persatu untuk ku hitung.








2.4.        Perbedaan cerpen dengan karya sastra lain
1.            Cerpen adalah salah satu bentuk karya sastra yang berbentuk prosa atau karangan pendek yang berbentuk naratif
2.            Pidato adalah lisan yang yang disampaikan seorang pembicara sehubungan dengan status sosialnya
3.            Drama adalah karya yang ditulis dalam percakapan (dialog) yang dipertunjukkan oleh tokoh-tokoh di atas pentas
4.            Musik kalisasi puisi merupakan salah satu hasil karya sastra yang dapat menjadi wahana curahan perasaan pengarah, ide atau gagasan, serta dapat pula sebagai media untuk menyurahkan hati nuraninya.
5.            Tajuk erncana merupakan karangan pokok dalam suat kabar atau majalah
6.            Iklan merupakan pemberitahuan kepada khlayak ramai mengenai barang atau jasa yang dijual dan dipasang di media masa.





BAB III
PENUTUP


3.1.        Kesimpulan
Setelah kita belajar cerpen yang dapat diambil keuntungannya adalah kita bisa mengetahui tentang apa itu cerpen cerpen dapat diambil dari nilai-nilai kehidupan dalam peran masing-masing tokoh. Nilai-nilai kehidupan tersebut dapat dijadikan teladan bagi pembacanya. Langkah untuk menulis cerpen yaitu menentuka tema, alur, tokoh, sudut pandang, latar, amanat. Cerpen mengisahkan sepenggal kehidupan manusia yang penuh pertikaian, mengharukan / menyenangkan dan mengundang pesan yang tidak mudah dilupakan.


3.2.        Saran
Dengan adanya kegiatan membuat makalah ini supaya siswa – siswi mempunyai kreatifitas dan lebih ditingkatkan prestasi dalam belajarnya, dan semoga makalah ini bermanfaat dan sering diadakan latihan pembuatan makalah. Selain itu siswa – siswi belajar bertanya serta bagaimana diskusi dengan baik dalam hal berkelompok.



DAFTAR PUSTAKA


Abdul Chaer. 2000. Pengantar Semantik. Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta
Ajip Rosidi. 1977. Laut Biu Langit Biru. Jakarta : Dunia Pustaka Jaya
Asul Wiyanti. 2001. terampil Pidato. Jakarta : grasindo
_________. 2002. Terampil Bermain drama. Jakarta : Grasindo
_________. 2005. Kesusastraan Sekolah. Jakarta : Grasindo
Daniel Samad. 1997. Dasar-Dasar Meresensi Buku. Jakarta : Grasindo
Darwin S, Chaniago. 1997. Kata-Kata Mutiara. Bandung : Pustaka Setia
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Adidarmodjo, g. 1986. pembimbing Apresiasi Drama. Solo.: Tiga serangkai
Alis Jahbana, S. Takdir. 1929. tak Putus Dirundung Malang. Jakartya : Dian Rakyat
Alwi hasan. Dkk. 1998. tata bahasa baku bahasa indonesia. Jakarta : balai Pustaka
_________, 2001. paragraf. Jakarta : Depdiknas.
Bachri, Sutardji calzdum. 2002. Hijau Kelon dan Puisi 2002. Jakarta : Kompas.
Balipas, 27 maret 2003
Balia, 7 Desember 2004
Depdiknas, 2002. Kamus Besa bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka
_________, 2004. Kurikulum 2004 standar kompetensi mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia SMP dan MTs. Jakarta. Depdiknas.


Blog Archive